Tiga Varietas Unggul Kentang Diluncurkan, Ketua DPD RI Berharap Kebutuhan Industri Nasional Terpenuhi

Yapto Prahasta Kesuma | Jumat, 05 November 2021 - 19:04 WIB
Senator asal Jawa Timur itu menilai potensi pengembangan kentang industri sangat tinggi. Karena industri besar pengolahan kentang memerlukan bahan baku tidak kurang dari 100 ton per hari.

Tiga Varietas Unggul Kentang Diluncurkan, Ketua DPD RI Berharap Kebutuhan Industri Nasional Terpenuhi
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
-

Jakarta - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyambut baik peluncuran tiga varietas unggul kentang industri oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Ketiga varietas unggulan tersebut adalah Medians, Ventury Agrihorti, dan Golden Agrihorti.

LaNyalla berharap ketiga varietas tersebut dapat memenuhi kebutuhan bahan baku kentang industri. Pasalnya, saat ini sebagian besar kebutuhan industri masih dipenuhi dari impor.

"Tentu kita sambut positif hadirnya varietas unggul ini. Semoga produktivitas pertanian terutama kentang semakin meningkat sehingga mampu mencukupi kebutuhan bahan baku nasional," katanya, Jumat (5/11).

Senator asal Jawa Timur itu menilai potensi pengembangan kentang industri sangat tinggi. Karena industri besar pengolahan kentang memerlukan bahan baku tidak kurang dari 100 ton per hari.

"Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu terus tumbuh selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, memang pengembangannya harus terus didorong salah satunya dengan inovasi dalam komoditas, seperti adanya varietas unggul kentang ini," papar LaNyalla.

Berdasarkan data Kementan, luas penanaman kentang di Indonesia baru mencapai 75.160 hektar, dengan produksi
1.164.738 ton/tahun.

Produktivitas masih tergolong rendah yaitu 16 ton per hektar. Kendala lainnya adalah jenis kentang yang ditanam petani 80% jenis kentang sayur bukan untuk kebutuhan industri.

"Pekerjaan rumah Pemerintah masih banyak dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian kentang untuk industri. Dan itu harus segera dijawab agar kita tidak ketergantungan bahan impor," ucapnya.