Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga atau Subholding Commercial and Trading (C&T) akan menerapkan penggunaan BBG (Bahan Bakar Gas) pada kendaraan bermotor operasional Mobil Tangki BBM dan LPG (baik single fuel BBG ataupun dual fuel BBG) bekerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau untuk memasok kebutuhan BBG.
Hal itu sejalan dengan Keputusan Menteri ESDM No.47.K/HK.04/MEM.M/2021 tentang Roadmap Pemanfaatan Bahan Bakar Gas Untuk Transportasi Jalan dan Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Gas Untuk Transportasi Jalan Tahun 2020 – 2024 kepada PT Pertamina (Persero) dan PGN.
Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan program ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi masyarakat dan dunia industri agar dapat lebih tertarik untuk menggunakan BBG tersebut mengingat sampai dengan saat ini, realisasi penyaluran BBG bagi sektor industri dan transportasi masih jauh dari target yang ditetapkan Pemerintah.
Dia menjelaskan sebagai Quick Win, program tersebut difokuskan pada wilayah yang sudah memiliki infrastruktur BBG.
“Pada tahap ini, ada 3 unit kendaraan operasional Mobil Tangki yang dioperasikan di Integrated Terminal Jakarta Group, 2 unit MT kapasitas 32KL dan 1 Unit MT kapasitas 24 KL yang akan dikonversi secara bertahap,” kata Fajriyah dalam keterangannya (14/02/2022).
Harapannya proses implementasi konversi BBM ke BBG untuk kendaraan operasional ini dapat berjalan dengan baik dan terimplementasi untuk seluruh kendaraan operasional milik Pertamina di Integrated Terminal (IT) Jakarta Group di tahun 2022.
Sepanjang akhir tahun 2021 hingga saat ini Pertamina Holding, Patra Niaga serta PGN terus melaksanakan koordinasi intensif serta kajian terkait aspek teknis dan komersial yang diawali dengan assessment kondisi eksisting truk, pengadaan tabung CNG, pengadaan converter kit, setting and trial, penempatan MRU (Mobile Refueling Unit), Penyusunan Kajian "Failure Mode Effect Analysis" (FMEA) teknologi DDF (Diesel Dual Fuel) dan MRU.
Salah satu langkah penting yang dilaksanakan dalam penerapan ini adalah tahapan road test. Tahap ini dilaksanakan dalam beberapa kali pengujian dengan evaluasi di setiap tahapnya hingga dapat berjalan dengan baik.
Road test pertama sudah dilaksanakan pada 12 Januari 2022 dengan rute pengujian SPBU Purwakarta ke tol Cileunyi dengan jarak tempuh 178 KM. Berdasarkan hasil test pertama, DDF mampu berjalan dengan lancar.
“Selanjutnya, road test kedua dilaksanakan pada 22 Januari 2022, untuk memaksimalkan fuel economic dilaksanakan penggantian komponen converter kit dengan rute pengujian Purwakarta-Tol Cileunyi-Kertajati,” pungkas Fajriyah.