Pengamanan Mudik Lebaran, Polri Terjunkan 144 Ribu Personil

Kiki Apriyansyah | Kamis, 21 April 2022 - 19:13 WIB
Pengamanan Mudik Lebaran, Polri Terjunkan 144 Ribu Personil
Dari kiri ke kanan Karo Penmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Komjen Pol (Purn) Adang Daradjatun dan Ketua Presedium Indonesia Traffic watc Edison Siahaan saat jadi pembicara pada diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema Antisipasi Gangguan Keamanan Saat Mudik Lebaran di Media Center MPR/DPR/DPD RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jarkata, 21/04/2022.
-

Jakarta - Karo Penmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan dalam pengamanan lebaran mudik ini akan diterjunkan sebanyak 144 ribu personil polisi yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, Polri juga akan melakukan pemberlakuan one way (satu arus) untuk mengurai kemacetan mulai pukul 17.00 Wib hari Kamis tanggal 28 April 2022 di Tol Jawa.

Hal itu sebagaimana diutarakan Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk “Antisipasi Gangguan Keamanan Saat Mudik Lebaran” di Media Center MPR/DPR/DPD RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta kamis 21/04/2022.

Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana anggota TNI/Polri dilarang mudik, tahun ini karena sebelum dan sesuah Idul Fitri diterapka libur nasional, maka akan ada anggota TNI dan Polri libur dan mudik kampung.

Ramadhan mengatakan akan ada 85 juta warga diseluruh Indonesia yang akan merayakan lebaran di kampung halamannya. Karenanya kepolisian akan melakukan pwngawasan di beberapa titik terutama rawan kemacetan.

Menurutnya, pola pengaman yang akan diakukan bukan untuk.penindakan. artinya tidak ada chek poin lagi dan tidak ada perintah untuk.memutarbalik seperti tahun sebelumnya.

Kita ingin tahun ini mudik lebaran benar-benar lancar. Tidak ada kemacetan ,”katanya.

Pengamanan lebaran pihak kepolisian telah menyiapkan pos-pos pengamanan dan pos pelayanan. Bulan cuma dijalur-jalur mudik tapi juga ditempat keramaian seperti tempat ibadah, Mall dan tempat wisata.

Dikatakan pihak kepolisian menyiapkan 2.702 posko yang terdiri dari 1710 pos pengamanan dan 734 pos pelayanan, serta 238 pos terpadu. Kegiatan pengamanan operasi ketupat ini untuk mengamankan 101.454 objek pengamanan.

Objek yang mendapat pengaman adalah masjid, sebanyak 90.396, pusat perbelanjaan 4324, objek wisata 4326, terminal 833, kemudian stasiun kereta api sebanyak 299, bandara 210 bandara dan 666 pelabuhan.

”Itu objek objek yang dijadikan objek pengamanan dalam rangka operasi ketupat,”tandas Ramadhan.

Sementara itu, mantan Wakapolri Komjen (pur) Adang Darajatun menceritakan pengalaman menghadapi mudik hingga terjebak macet sampai 3 jam. Karenanya, Anggota DPR RI ini mengimbau para pemudik untuk mempersiapkan bahan makanan dari rumah untuk mengantisipasi kemacetan.

Keamanan mudik tidak ditangan Polisi saja, keamanan kendaraan menjadi tanggung jawab Menteri Perhubungan, sedang bagi rumah yang ditinggal oleh pemudik, masarakat bisa menjaga keamanan dengan melakukan patroli bersama. ''kata Adang.

Ketua Presedium Indonesia Traffic watc Edison Siahaan menambahkan, menghargai sikap Presiden Jokowi yang menyatakan merasa cemas terhadap aktivitas warga yang akan mudik menjelang lebaran idul Fitri nanti. Mudik tahun merupakan aktivitas masyarakat yang sangat luar biasa. Selain itu dibutuhkan aturan-aturan dan tindakan-tindakan serta kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang lebih fokus untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas khususnya.

Patut kita hargai kalau Presiden Jokowi merasa cemas menyatakan 85 juta warga akan melakukan aktivitas berjalan dengan waktu dan tempat yang hampir bersamaan. Saya melihat mungkin yang mempunyai kemampuan tingkat dewa yang bisa mengatasi supaya tidak macet
Menurut dia, dengan 23 juta kendaraan roda 4, 17 juta kendaraan roda 2, kalau kita bayangkan mau dibuat di mana itu semuanya. Jadi kebijakan untuk menambah cuti libur bersama, cuti bersama, itu juga tidak akan kurang efektif juga untuk mengurai itu kepadatan-kepadatan itu. Jadi harus juga disertai dengan kebijakan-kebijakan lain, bagaimana mau mudik, masih nunggu THR, THR aja belum dapat, jadi harus hidup dengan kebijakan-kebijakan yang bersamaan.

Dalam kondisi seperti sekarang ini kita bisa bayangkan, pergerakan masyarakat ini mungkin pemerintah dan Polri juga akan memikirkan upaya-upaya menyenangkan para pemudik. “Pemudik harus dibuat senang, senang, gembira bertemu dengan keluarga. Jadi jangan lagi ditambah dengan larangan-larangan yang justru menyulitkan,”ujar Edison Siahaan.


baca juga :