Nasril Bahar: Terlalu Lamban Serap Anggaran, Akhirnya Tak Maksimal

Armei Indra | Rabu, 08 Juni 2022 - 16:46 WIB
Akibat lambat melakukan serapan anggara, masyarakat tak melihat manfaat dari politik anggaran yang diputuskan antara DPR dan pemerintah

Nasril Bahar: Terlalu Lamban Serap Anggaran, Akhirnya Tak Maksimal
Nasril Bahar, Anggota anggota Komisi VII DPR RI (istimewa)
-

Jakarta - Nasril Bahar, Anggota anggota Komisi VII DPR RI  menilai banyak kementerian terlalu lambat melakukan serapan anggara sehingga program kerja tak berjalan maksimal. Semestinya serapan anggaran itu sudah dimulai bulan Nopember. Hal tersebut disampaikaan oleh politisi Paratai Amanat Nasional (PAN) ini ketika Rapat Dengan Pendapat (RDP) dengan esselon I Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di DPR.  

“Akibat lambat melakukan serapan anggara, masyarakat tak melihat manfaat dari politik anggaran yang diputuskan antara DPR dan pemerintah. Politik anggaran ini adalah politik keberpihakan terhadap ketersediaan penerangan, khususnya listrik termasuk EBTKE (Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi) menuju zero emission," kata Nasril. 

Nasril bahar juga sangat heran, mengapa program penting seperti elektrifikasi itu telat ditenderkan? Dan kenapa harus dibulan Mei atau di penghujung tahun anggaran? Ini menjadi pertanyaan bagi jajaran Kementerian ESDM, selalu telat menyerap anggaran. Akhirnya, kelak tergesa-gesa di penghujung tahun untuk menyerap anggaran, sehingga tidak maksimal melakukan program elektrifikasi.
 
Hadir dalam rapat tersebut Sekjen, Dirjen EBTKE, Dirjen Ketenagalistrikan, dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM.  Akibat telat menyerap anggaran, lanjut politisi PAN ini, kualitas kerja juga jadi menurun. Sebaliknya, Nasril justru memuji Kementerian Perindustrian yang sudah melakukan tender sejak bulan November. Dan pada bulan Maret program yang pro rakyat sudah dilansir.
 
“Di mana keberpihakan Pak Sekjen sebagai penguasa anggaran di Kementerian ESDM. Hampir 80 persen itu adalah program keberpihakan untuk menuju elektrifikasi di Republik ini. Apalagi, di daerah 3 T, kan, sulit bila dilakukan di penghujun tahun anggaran. Saya mau politik anggaran itu dimulai November dan sudah tender. Kami membutuhkan itu,” tutup Nasril.