Komisi V Menilai Pihak Sriwijaya Air tidak Kompatibel dalam Melayani Jasa Penerbangan

Kiki Apriyansyah | Kamis, 03 November 2022 - 16:05 WIB
"Sebelum ke Sriwijaya, ini sudah 12 bulan. Harusnya sudah selesai, Pak. Sekarang sudah masuk ke 20 bulan, ya dong. 22 bulan sorry, sudah. Ini baru bisa dituntaskan, hambatan salah satunya adalah soal anggaran," kata Lasarus dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR yang membahas investigasi jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182, Kamis (3/11/2022).

Komisi V Menilai Pihak Sriwijaya Air tidak Kompatibel dalam Melayani Jasa Penerbangan
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, S.Sos., Msi.
-

Jakarta - Ketua Komisi V DPR Lasarus mengatakan maskapai penerbangan harus memenuhi seluruh syarat sebelum beroperasi. Jangan sampai kecelakaan pesawat terjadi akibat kelalaian dari maskapai penerbangan itu sendiri.

Berdasarkan keterangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air Sj-182 rute Pontianak-Jakarta, ada kelalaian pilot dalam peristiwa tersebut. Ia pun mendesak pemerintah untuk menutup maskapai yang tidak kompatibel atau tidak memenuhi syarat keselamatan penerbangan.

"Kalau memang tidak kompatibel tutup Pak (Dirjen Kemenhub) tidak usah kasih terbang. Ini jauh lebih baik, negara butuh maskapai, tapi kita lebih butuh keselamatan," ujar Lasarus dalam rapat dengar pendapat dengan KNKT dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 3/11/2022.

Lasarus mengatakan dirinya berasal dari Pontianak dan bisa saja menjadi salah satu penumpang SJ-182. Namun, dirinya masih diberi keselamatan dan tidak menjadi penumpang pesawat berjenis Boeing 737 itu. "Karena Tuhan masih sayang kita mungkin masih dipercaya pimpin Komisi V, merasa ini tanggung jawab moral yang tidak ringan bagi Sriwijaya Air," ujar Lasarus.

Lebih lanjut, politisi PDI-P itu juga mengkritisi pihak Sriwijaya Air yang dinilai tidak kompatibel dalam melayani jasa penerbangan.

Khususnya, mengenai penjelasan KNKT soal pengunduhan flight data recorder. Dia mengatakan, ada hal yang belum sesuai ketentuan dilakukan oleh Sriwijaya.

"Ini masalah di Sriwijaya ini. Nyangkut keselamatan, harusnya tidak ada toleransi, Pak Dirjen," katanya.

"Dengan regulasinya kita yang menentukan. Kalau memang tidak kompatibel, tutup, Pak. Jangan kasih terbang dia, itu jauh lebih baik, negara ini butuh maskapai, Pak. Tapi kita lebih butuh keselamatan," pungkas Lasarus