Jakarta - Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan audiensi dengan Dewan Pakar Strategi Hubungan Luar Negeri Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Darmansjah Djumala.
Audiensi yang digelar Kamis 12 Januari 2023 di Ruang Rapat Utama BPIP tersebut diawali sambutan Perwakilan FPK Provinsi DKI Jakarta, Seno Hadi dengan didahului perkenalan dari perwakilan masing-masing anggota FPK yang terdiri dari 34 Provinsi dari Aceh sampai Papua dan tiga etnis dari China, Pakistan dan Arab yang ada di Kepengurusan FPK Provinsi DKI Jakarta.
Seno menerangkan FPK berterima kasih diberi kesempatan menyambung silaturahmi dan tukar pikiran dengan Darmansjah Djumala, selaku Dewan Pakar Strategi Luar Negeri BPIP.
“Kami sangat antusias karena sambutan yang diberikan luar biasa, apalagi beliau adalah pakar yang sangat memahami Ideologi Pancasila,” kata Seno.
“Dengan audensi ini kami berharap pemahaman ideologi Pancasila akan lebih mengakar lagi terlebih bagi anggota dan pengurus FPK Jakarta,” tambahnya.
Sementara itu, Darmansjah Djumala mengaku senang bisa disambangi tokoh-tokoh dari seluruh Nusantara dan tiga etnis. Djumala juga menjelaskan mengenai perlunya menekankan pertahanan ideologi Pancasila di Indonesia, karena di dunia Internasional Indonesia sangat dihargai terkait Pancasila-nya.
“Aktualisasi nilai-nilai Pancasila ada dalam Living Ideology (nilai yang hidup di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari melalui gotong royong) juga Working Ideology (nilai yang berkembang di dalam masyarakat berbangsa dan bernegara melalui kebijakan),” ujarnya.
Dalam Audiensi tersebut, Ketua FPK Provinsi DKI Jakarta, A. Syamsul Zakaria menanyakan apa yang bisa disinergikan atau dikolaborasikan kegiatan kebangsaan dengan FPK Provinsi DKI Jakarta.
"Forum Pembauran Kebangsaan menjadi garda terdepan penjaga toleransi yang langsung bersentuhan dengan masyarakat sebagai agen pembauran sehingga meminimalisir konflik yang terjadi, maka ini termasuk Working Ideology. Untuk mewujudkannya, mungkin barangkali ada yang bisa dikolaborasikan dengan BPIP," kata A. Syamsul Zakaria biasa disapa Bang Syamjek ini.
Menanggapi hal tersebut, Analis Kebijakan Ahli Madya BPIP, Galuh mengatakan bahwa untuk mengajukan kegiatan bisa berkirim surat terlebih dahulu, untuk kegiatan kolaborasi dengan kegiatan BPIP menunggu anggaran turun terlebih dahulu.
“Atau kami bisa lebih fleksibel untuk menjadi tamu undangan pada setiap acara yang dibuat FPK," katanya.
Pernyataan tersebut sekaligus menjadi penutup audiensi. Semoga kedua institusi pemerintah ini dapat bersinergi dengan baik. Salam Pancasila.