Dirut PNM Optimis UMKM Terus Tumbuh Meski 2023 Dibayangin Tahun Gelap

Yapto Prahasta Kesuma | Senin, 30 Januari 2023 - 18:05 WIB
Namun, arief mengatakan tentunya tidak mengharapkan Indonesia mengalami tahun gelap, apalagi DPR RI meminta pelaku UMKM naik kelas.

Dirut PNM Optimis UMKM Terus Tumbuh Meski 2023 Dibayangin Tahun Gelap
Dirut PNM, Arief Mulyadi (tiga dari kiri) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
-

Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi optimis sektor UMKM dapat  bertahan meski Indonesia diprediksi akan mengalami tahun gelap di 2023 ini. Dari pengalaman yang pernah dialami, resiliensi pelaku UMKM cukup tinggi.

“Dari beberapa situasi yang menimpa bangsa Indonesia sejak 1998, 2008, 2012 dan kemarin pandemi Covid-19, resiliensi para pelaku, apalagi ultra mikro cukup tinggi,” kata Arief di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/01).

“Kedua, buat kami sendiri yang kami layani adalah lebih banyak pelaku subsistem berangkat dari upaya survival untuk bisa menghidupi dirinya. Kalau dia sektor formalnya tergganggu, tadinya dia bagian dari support system sektor formal kan untuk survival dia usaha, kan gitu. Biasanya terus malah jadi tumbuh dengan situasi yang kurang menguntungkan seperti itu,” jelasnya.

Namun, arief mengatakan tentunya tidak mengharapkan Indonesia mengalami tahun gelap, apalagi DPR RI meminta pelaku UMKM naik kelas.

“Tapi kami kan enggak berharap seperti itu. Justru tadi itu kan permintaan anggota DPR bagaimana kami menaikkelas kan para eksisting nasabah kami,” urainya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan PNM akan melayani semua bidang usaha yang dimilikinya dengan sama rata, meski memiliki beberapa bidang usaha, di tahun 2023 ini tidak ada yang diunggulkan.

“Sementara kami melayani semua dulu. Target dari Pemerintah kan memperluas kesempatan masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan. Jadi kami tidak melihat sektor,” tutupnya.

Seperti diberitakan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan menyebut pihaknya telah mendapat data dari intelijen dunia yang menyebut 2023 bakal menjadi tahun yang "gelap".

Hal itu terjadi lantaran tahun 2023 dihantui dengan ancaman adanya resesi hingga inflasi yang dapat berdampak pada banyak sektor dan lingkup masyarakat.

"Foresight dari intelijen dunia menggambarkan bahwa tahun 2023 sebagai tahun yang gelap dan penuh dengan ketidakpastian. Istilah intelijen disebut winter is coming, ada juga yang menggambarkan bahwa tahun 2023 adalah tahun yang dihantui oleh ancaman resesi dan inflasi," ujar Budi dalam keterangannya, Jumat, 20 Januari 2023.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah berkali-kali mengingatkan mengenai hal ini. Pada Jumat, 5 Agustus 2022, Presiden Jokowi untuk pertama kalinya mengeluarkan peringatan ini. Saat itu Jokowi memprediksi tahun 2023 bakal menjadi tahun gelap akibat krisis ekonomi, pangan, hingga energi akibat pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia-Ukraina.