Kepala BNN Usul Penambahan Anggaran 2024 Sebesar Rp 1,95Triliun ke DPR

Kiki Apriyansyah | Rabu, 07 Juni 2023 - 20:15 WIB
Komisi III DPR RI menggelar Rapat Kerja Bersama   Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementerian/Lembaga Tahun 2024

Kepala BNN Usul Penambahan Anggaran 2024 Sebesar Rp 1,95Triliun ke DPR
Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Dr. Petrus Reinhard Golose
-

Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengusulkan tambahan untuk pagu anggaran tahun 2024 sebesar Rp1,95 triliun dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI.

Kepala BNN menjelaskan penambahan anggaran itu untuk beberapa program, yakni pengadaan peralatan informasi dan teknologi (IT) dan sarana prasarana pemberantasan sebesar Rp1,7 triliun.

Penyiapan empat satuan kerja baru di wilayah Papua, yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan sebesar Rp30 miliar, layanan rehabilitasi, uji sertifikasi, dan uji kompetensi jabatan fungsional petugas rehabilitasi sebesar Rp40 miliar.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa penyebaran narkotikan tersebut hampir disemua desa ada, sehingga dalam rapat dengan DPR pihak BNN mengusulkan penambahan anggaran berkaitan dengan ketahanan familir reselian termasuk juga ketahan di desa. 

"Kenapa kalau keluarga bisa kita intervensi kemudian dengan desa kita bisa menekan peredaran narkotika. Kita ketahui bahwa di dunia trendnya ada 1150 new syhco activeservetense kemudian di Indonesia juga ada sekitar 91 yang sudah bisa di monitor dan mungkin setiap saat itu bisa bertambah new syhco activeservetense," ujarnya kepada wartawan usai rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 7/6/2023.

Dia mengatakan bahwa pihaknya baru saja kembali dari kalbar untuk mengetahui mitragina spesiosa atau yang disebut dengan kratum.

"Ini juga adalah plain b servetenses zat-zat yang masuk ke dalam golongan narkotika dari tanaman tetapi. Bahkan juga produk dari kegiatan dari masyarakat di wilayah kalbar jadi sekarang masih proses penelitian dari Badan Riset  Inovasi dan Nasional (BRIN), walaupun dari BNN sudah melakukan penelitian tetap akan menunggu dan akan berbicara legal standing berkaitan dengan mitra gina spesiosa ini," ucap Komjen Petrus

"Secara keseluruhan kita bisa menekan peredaran narkotika penangkapan yang kita lakukan baik yang masuk lewat golden triangle maupun golden creasion termasuk jiga dengan kitchen. Jadi di Indonesia sekarang ini tidak ada lagi crime labortory tapi adalah kitchen labotary," pungkas dia