Napak Tilas Sosok dan Kinerja Walikota Padangsidimpuan

Junaidi P.Hasibuan | Jumat, 28 Juli 2023 - 17:33 WIB
"Salah satu indikator penting dalam menilai keberhasilan pembangunan daerah dapat dilihat dari aspek kualitas Sumber Daya Manusia. Capain IPM Kota Padang Sidempuan ini masih lebih tinggi dibanding IPM Kabupaten / Kota di wilayah tetangga di Tapanuli,"ungkapnya.

Napak Tilas Sosok dan Kinerja Walikota Padangsidimpuan
Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan, Kemendagri Drajat Wisnu Setyawan bersama Irsan Efendi Nasution Walikota Padangsidimpuia, saat menerima penghargaan Revolusi Mental.
-

Jakarta - Sejak muda, bahkan cuma membawa dua helai pakaian seadanya, dia sudah menetapkan diri berjuang dan bersekolah di Kota Padangsidimpuan.  

Usai lulus SMEA, dia tidak segembira anak orang berada yang bisa memilih kampus ternama di mana saja. Ada banyak nilai perjuangan hidup semasa mudanya yang sempat menjual koran, kemudian menjadi wartawan di Kota yang dijuluki Kota Salak ini.

“Setelah tamat SLTA saya adalah orang yang tidak berkesempatan untuk duduk di bangku kuliah karena keterbatasan biaya waktu itu. Tamat SLTA, saya jual koran bapak ibu," ucapnya ketika memberikan pengarahan di acara peresmian BPJS Ketenagakerjaan kamarin. 

Dia adalah Irsan Efendi Walikota Padangsidimpuan saat ini. Baginya, organisasi adalah kampus sekaligus tempat menimba pengalaman yang mendidiknya sebagai seorang aktivis pejuang muda. 

Irsan bercerita pernah bergabung dalam Organisasi Kepemudaan Tertua yakni Pemuda Pancasila. Bermodal pengalaman itulah, dia  lalu dipercaya Mengetuai Komite Nasional Pemuda Indonesia Kab. Tapanuli Selatan selama tiga periode. 

Pengalamannya 15 tahun memimpin organisasi kepemudaan kemudian membawanya didapuk sebagai Ketua Pimpinan Daerah Partai Golkar. Dia pun dipilih masyarakat Kota Padangsidimpuan menjadi Anggota DPRD Kota Padang Sidempuan. 

Puncak karirnya masuk pada Tahun 2018, yakni ketika menjadi Calon Wali Kota yang memilih maju dari Jalur Independen. Dengan tekad yang bulat, Irsan membuktikan bahwa hegemoni partai tidak melulu memenangkan figur calon walikota.

Alhamdulillah  siapa yang menyangka, dari tiga calon, Irsan bersama pasangan wakilnya Arwin Siregar unggul dengan perolehan suara sebanyak 60 persen suara dari tiga pasangan calon walikota kala itu, 

Itulah sekilah kisah perjalanan hidup Irsan Sang Walikota Padangsidimpuan. 
Sosok Irsan adalah sosok pemuda yang memiliki petarung, pantang mundur,  pekerja keras dan berani melawan ketidaksesuaian etika politik yang tersurat.  

Menurutnya, kepemimpinan Wali Kota yang dia emban saat ini adalah  kepemimpinan demi menjaga titah yang baik. Sebab, perjungan yang dilaluinya tidaklah mudah, Panjang dan penuh tantangan. 

Bisa dibayangkan, Irsan yang memulai karir organisasi dari bawah dan bukan siapa-siapa, setelah melalui perjuangan hidup yang panjang,  kemudian dipilih masyarakat Kota Padangsidimuan menjabat walikota.

“Karena itulah saya selalu mencamkan pada diri saya, bahwa kepemimpinan seorang walikota  harus menjadi suri tauladan,”ujarnya.

Lulus dan Lolos
Jika menilik latar belakang yang membentuk karakter perjuangnya, boleh jadi dikarenakan  kondisi ekonomi yang serba pas-pasan.  Maka pilihan satu-satunya agar  survive secara ekonomi adalah bekerja keras dan berjuang di atas rata-rata.  

Selain memiliki kemampuan oragnisatoris yang mumpuni, Irsan sejak muda dikaruniai jiwa interpreneur sebagai seorang pengusaha muda yang bergerak di bidang kontraktor. Pekerjaan ini tentunya membutuhkan perhitungan yang tepat dan sekaligus mengharuskan pekerjaan  selesai tepat waktu pula. 

Dia mengatakan, seorang anak muda harus berani bermimpi. Lalu untuk mewujudkan mimpi itu harus bekerja keras, tekun, pantang menyerah dan terakhir berbakti kepada orang tua. 

Karakter kerjakerasnya tidak hanya berlaku pada usaha. Baik di organisasi maupun di dalam kegiatan  dia komandoi, keberhasilan dan kesuksesan dapat dia wujudkan. 

Hal itu pun telah dia buktikan melalui kontestasi Pilkada walikota Padangsidimpuan Tahun 2018 lalu. Padahal, adat istiadat politik daerah kita rata-rata  menempatkan calon kepala daerah yang diusung partai politiklah yang kerap memenangkan pilkada. 

Karena itulah,  kemenangan Irsan memenangkan Pilkada kala itu, pantas disebutkan unik dan spektakuler, lantaran dia maju dari calon independent tanpa dukungan perahu partai. Jalan itu dia tempuh, tentu sudah melalui kajian dan maping (pemetaan) yang matang, sehingga cita-citanya dapat tercapai. 

Mengutip tulisan Bestian Naingolan di Kompas.id, terkait dengan kemenangan Irsan pada Pilwako Padangsidimpuan tahun 2018 tidak terlepas  empat jenis modal yang dia miliki, yaitu modal ekonomi, modal sosial, modal simbolik, dan modal budaya. 
Keempat modal tersebut dapat diidentikkan sebagai “modal politik” yang dikuasai oleh Irsan sebagai kepala daerah dalam mengontrol masa depannya atau menguasai orang lain (pemilih).

Modal ekonomi merujuk pada kekuatan material yang dikuasainya. Modal ekonomi menjadi akar dari modal lainnya dan modal tersebut lebih mudah terkonversikan ke dalam bentuk-bentuk modal lainnya.

Modal sosial Irsan lebih merujuk pada penguasaan relasi sosial dan kekuatan ikatan-ikatan sosial yang berhasil dia bangun di Kota Padangsidimpuan. 

Sedangkan modal simbolik merujuk pada kekuatan simbol-simbol ketokohan yang dibangun Irsan selama meniti karir di Kota Padangsidimpuan. 

Selanjutnya, modal budayanya terletak pada kualitas budaya yang dia bangun, sejak mulai aktif di organisasi sampai memegang Ketua DPD Partai Golkar Kota Padangsidimpuan. Jenjang itu  menjadi salah satu indikator kekuatan budaya yang dia bangun untuk meraih dukungan.

Latar belakang perjalanan hidup Irsan Efendi Nasution di Kota Padangsidimpuan dapat menceritakan besaran dan kekuatan modal politik yang dikuasainya. 

Masa mudanya yang banyak terlibat dalam organisasi Pemuda, kemudian   membuka jalan baginya sebagai Ketua DPD Golkar Kota Padangsidimpuan. Jalan ini pula salah satu modal yang mengantarnya menduduki kursi wakil rakyat Anggota DPRD Padangsidimpuan, sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar.

Dari sisi harta kekayaan materi, sebelum menjabat walikota Irsan Efendi Nasution tergolong punya kekayaan yang mumpuni, yakni memiliki Harta Kekayaan sebesar Rp 41,8 milyar,  yang dia peroleh dari hasil kerjakerasnya sebagai pengusaha kontraktor. 

Dia memiliki harta total senilai Rp 41,8 milyar menjadi sosok paling kaya di antara semua pasangan calon walikota Padangsidimpuan (Grafik 2).

Capaian
Dua tahun di hempas badai Pandemi Covid 19, kepemimpinan Irsan membangun Kota Padangsidimpuan memiliki ruang gerak yang terbatas, lantaran adanya pembatasan anggaran dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Sejak tahun 2020-2022, pemerintah pusat memang membatasi anggaran untuk program yang tidak dilebeli strategis. 

Namun Visi dan Misi Padangsidimpuan “Bersinar” tetapkah berjalan dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat, demi mewujudkan Kota Padangsidimpuan yang ‘Berkarakter, Bersih, Aman Dan Sejahtera’

Terlepas dari adanya hambatan dan tantangan yang dihadapi Pemko Padangsidimpuan dalam mewujudkan Visi Padangsidimpuan Bersinar, Pemko Padangsidimpuan dibawah kepemimpinan Irsan Efendi Nasution SH dan Ir. Arwin Siregar, telah menorehkan berbagai prestasi dalam 4 tahun memimpin Kota Padangsidimpuan.

Salah satu prestasi yang dicapai Pemko Padangsidimpuan adalah mendapat penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai Kota Layak anak. 

Tentu prestasi tersebut dapat diraih atas peran serta masyarakat dalam mewujudkan Kota Padangsidimpuan menjadi kota yang aman dan ramah terhadap anak.

Peran serta masyarakat dalam membangun Kota Padangsidimpuan juga dapat dilihat pada sektor pertanian. Pemko Padangsidimpuan melalui Dinas Pertanian menggalakkan program tanam bawang merah mengingat sebagai wilayah Kota Padangsidimpuan masih lahan pertanian.

Program yang digagas Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution sebagai bagian dari Visi Padangsidimpuan Bersinar berbuah manis meski dalam pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) .

Berdasarkan data yang disampaikan Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution saat panen bawang merah di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Tanggal 26 Juni 2021 bahwa sekira 32% kebutuhan bawah merah sudah dapat dipenuhi.

Capaian keberhasilan petani bawang merah untuk mengurangi pasokan bawang mewah dari daerah lain untuk kebutuhan Padangsidimpuan hingga 32% didasarkan pada data yang dirilis Badan Pusat Statistik, bahwa di Tahun 2020, pasokan bawah merah ke Padangsidimpuan menurun 32%.

Bahkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, sebagaimana diungkapkan Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution saat hadiri panen bawang merah di Batunadua, 26 Juni 2021, mengapresiasi Pemko Padangsidimpuan yang telah berhasil membina petani untuk mengembangkan tanaman bawah merah.

Keberhasilan Pemko Padangsidimpuan meraih predikat kota layak anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta keberhasilan membina petani untuk mengembangkan tanaman bawang merah merupakan bukti nyata pentingnya peran serta masyarakat dalam mewujudkan Visi Padangsidimpuan Bersinar.

Pada saat Indonesia Visionary Leader (IVL) season XII digelar di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, Irsan mengatakan capaiannya selama menjabat mulai sejak terpilih di 2018 hingga 2023 dimulai dari pembangunan fasilitas sarana dan prasarana seperti memperbanyak lampu jalan umum dan penanganan sampah menjadi salah satu kebijakannya. 

.Irsan mengatakan pembangunan sarana dan pra sarana tersebut dapat dilihat dalam penerangan lampu di jalan umum.
"Simbol kota kami yakni kota terang dapat menjadi acuan kritik masyarakat jika lampu-lampu di jalanan umum saja banyak yang mati. Untuk itu kritik hingga bully masalah lampu penerangan jalan umum (LPJU), harus saya tanggapi secara serius," ujar Irsan saat menjawab pertanyaan juri, Senin (15/5/2023). 

Selain pengembangan sarana LPJU, jalan hingga fasilitas publik, Irsan juga mengungkapkan berhasil menangani penumpukan sampah limbah kotanya dengan lebih baik. Ia mengatakan jajarannya berhasil menangani sampah hingga 200 juta ton per harinya. 

"Kami berhasil menangani penumpukan sampah selama ini, petugas kami berhasil menangani penumpukan sekira 200 Juta ton dengan diolah, didaur ulang, atau dimusnahkan agar tidak menjadi gangguan pencemaran lingkungan di kota kami," jelas Irsan.

Tahun 2023 ini merupakan tahun ke lima pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang Sidempuan tahun 2019-2023, dengan visi Padang Sidempuan Berkarakter, Bersih, Aman dan Sejahtera (Bersinar), yang menekankan pada tujuh misi pembangunan yakni meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, Membuka lapangan pekerjaan, dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan meningkatkan potensi ekonomi kerakyatan.

Irsan menyampaikan hasil capaian kinerja Pemko Padang dan program kegiatan yang berkesinambungan untuk tahun-tahun selanjutnya, diantaranya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kotaƕ Padang Sidempuan tahun 2021 yang mengalami peningkat 0,26 poin, menjadi 75,48 poin dibanding IPM tahun 2020 sebesar 75,22 poin

"Salah satu indikator penting dalam menilai keberhasilan pembangunan daerah dapat dilihat dari aspek kualitas Sumber Daya Manusia. Capain IPM Kota Padang Sidempuan ini masih lebih tinggi dibanding IPM Kabupaten / Kota di wilayah tetangga di Tapanuli,"ungkapnya.

Terima Penghargaan dari Kemendagri
Terbaru, Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution terima penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atas terbentuknya Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kota Padang Sidempuan. 

Piagam penghargaan tersebut diserahkan Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan, Kemendagri, Drajat Wisnu Setyawan kepada Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution di Jakarta, bulan maret lalu. 

Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution menjelaskan bahwa tingkat toleransi di Kota Padang Sidempuan sangat tinggi. Masyarakat hidup berdampingan tanpa ada gesekan karena berbeda keyakinan, suku, dan ras. 

“Salah satu Desa kami bernama Desa Mompang, jumlah penduduk muslim dan protestan hampir sama namun hidup berdampingan dan menjaga kekerabatan satu sama lain,” tuturnya. 

Irsan mengungkapkan bahwa telah mengeluarkan SK Nomor 221/KPTS/2023 Tentang Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental Kota Padang Sidempuan. Gugus tugas itu memiliki tugas antara lain menyusun rencana akasi Gerakan Nasional Revolusi Mental Padang Sidempuan Bersih, tertib, mandiri, dan bersatu. 

Yang menarik adalah,  Pemko Padang Sidempuan meluncurkan Aplikasi SALAK (Sistem Aplikasi Layanan Administrasi Kependudukan). Sesuai julukan kota Padangsidimpuan, Aplikasi SALAK ini dibuat untuk membantu meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dengan online atau dalam jaringan dimasa pandemi Covid-19, dimana pelayanan tatap muka yang dibatasi. 

“Aplikasi SALAK ini akan mempermudah masyarakat Kota Padang Sidempuan dalam mengakses pelayanan kependudukan dan dengan aplikasi ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya administrasi kependudukan”, kata Irsan kepada Majalah FIVE.   


baca juga :