Menteri BUMN Nilai Program PNM Mekaar Solusi Membuka Lapangan Kerja

Yapto Eko Prahasta | Senin, 18 September 2023 - 13:35 WIB
Lebih dari itu Menteri BUMN menambahkan, PNM juga berkontribusi dalam pemberdayaan kaum disabilitas di mana 2% pegawai BUMN di antaranya adalah dari kaum disabilitas.

Menteri BUMN Nilai Program PNM Mekaar Solusi Membuka Lapangan Kerja
(Dari kiri) Menteri BUMN, Erick Thohir, Dirut PNM Arief Mulyadi dan para nasabah PNM difabel di acara “Halo-Halo PNM Bandung! #sudahlamatakjumpa”, di Gedung Budaya Sabilulungan, Bandung. (Dok: PNM)
-

Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan dukungan terhadap Permodalan Nasional Madani (PNM), dalam upaya penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan perempuan Indonesia, khususnya sektor usaha kecil menengah.

Pada acara “Halo-Halo PNM Bandung! #sudahlamatakjumpa”, di Gedung Budaya Sabilulungan, Bandung, Sabtu (16/9), Erick Thohir dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mendengarkan secara langsung testimoni para nasabah Program PNM Mekaar yang berhasil bangkit dari keterpurukan ekonomi, termasuk para nasabah difabel yang hadir.

“Nasabah PNM di Jawa Barat saja sudah ada 3 juta, kurang lebih sudah Rp9 triliun digelontorkan. Artinya program yang pro rakyat seperti PNM Mekaar ini menjadi salah satu solusi kita membuka lapangan kerja. Karena itu kita akan dorong terus sebab program ini sangat bermanfaat,” kata Erick.

Lebih dari itu Menteri BUMN menambahkan, PNM juga berkontribusi dalam pemberdayaan kaum disabilitas di mana 2% pegawai BUMN di antaranya adalah dari kaum disabilitas.

“Sekarang di PNM Mekar ada 200-an disabilitas yang dirangkul, dengan 20 ribuan nasabah dari kalangan disabilitas,” sebut Erick.

Erick berpesan agar PNM bekerja dengan hati dan tulus dan selalu hadir di saat masyarakat membutuhkan. Terlebih lagi setelah PNM bekerjasama dengan Bank BRI dan Pegadaian, kata Erick, pondasi permodalan PNM semakin menguat.

“Kita sekarang terus mendorong bagaimana agar ada subsidi untuk usaha ultra mikro. Jangan sampai juga ultra mikro ini dinomorduakan, bahkan malah jadi jargon di tahun politik,” tandasnya.

Sementara Arief Mulyadi menyebut total nasabah PNM di Indonesia sudah mencapai 14,8 juta yang tersebar di 6.018 kecamatan atau 434 kabupaten/kota. Di Jawa Barat sendiri sudah lebih dari 3 juta nasabah sejak tahun 2016 kami mulai dan perkembangannya yang sudah naik kelas dalam empat tahun terakhir ini.

“Secara nasional, nasabah PNM tumbuh menjadi 150 persen. Sejak Pak Menteri Erick terus mendorong, sehingga perkembangan nasabah yang sejak Juli 2019 baru mencapai 5,7 juta nasabah, sekarang sudah 14,8 juta nasabah,” ungkap Arief.