Target RKAP Rp 68 Triliun, PNM Optimis Salurkan Pembiayaan hingga Rp 70 Triliun

Yapto Eko Prahasta | Jumat, 29 September 2023 - 15:23 WIB
“Kita ingin kembali menegaskan, yang membuat kita antusias di PNM adalah bahwa pinjaman atau pembiayaan yang akan kita lakukan bukan semata-mata memberikan modal tetapi juga melakukan pendampingan usaha,” kata Dodot.

Target RKAP Rp 68 Triliun, PNM Optimis Salurkan Pembiayaan hingga Rp 70 Triliun
Gedung PNM. (Dok: PNM)
-

Jakarta - Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada 2023 ini ditargetkan mencapai Rp 68,35 triliun.

Namun, melihat pembiayaan yang telah disalurkan PNM mencapai Rp 34,10 triliun per Semester I Tahun 2023 ini atau mencapai 53 persen dibandingkan pembiayaan tahun 2022 di semester yang sama, PNM optimis hingga akhir 2023 dapat menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 70 triliun.

“Adapun target RKAP tahun 2023 yakni sebesar Rp 68,35 triliun, tetapi PNM optimis akan tembus Rp 70 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan PNM, Dodot Patria Ary di Jakarta.

Dodot menerangkan tantangan yang dihadapi dalam mencapai target ini tidak jauh dari bisnis yang menangani sektor usaha mikro dan ultra mikro lainnya.

“Tapi karena kami memiliki business process yang menambahkan pendampingan sebagai unsur utama selain pembiayaan, maka di lapangan tantangan ini relatif bisa kami atasi,” ujarnya.

PNM melihat saat ini banyak fitur produk pembiayaan UMK yang ditawarkan oleh perbankan maupun lembaga keuangan lainnya yang juga menawarkan banyak variasi tingkat suku bunga yang menarik, serta penawaran plafon pembiayaan lebih tinggi membuat persainganpun semakin ketat.

“Kita juga melihat hadirnya perusahaan fintech dengan berbagai kemudahan persyaratan maupun prosesnya, dan menjadi tantangan tersendiri dalam dunia pembiayaan mikro kecil,” kata Dodot.

Tetapi, dengan melihat jumlah UMKM di Indonesia yang saat ini sebanyak 59,2 juta dan pelaku sementara nasabah PNM sudah mencapai 14,8 juta, Dodot optimis akan tetap pada jalur pembiayaan dan pendampingan untuk mengatasi persoalan pengembangan UKM di Indonesia.

“Kita ingin kembali menegaskan, yang membuat kita antusias di PNM adalah bahwa pinjaman atau pembiayaan yang akan kita lakukan bukan semata-mata memberikan modal tetapi juga melakukan pendampingan usaha,” kata Dodot.