Stafsus Presiden Tidak Setuju Food Estate Gagal

Agung Nugroho | Senin, 22 Januari 2024 - 16:35 WIB
Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden Ari Dwipayana mengatakan tidak setuju jika food estate sebagai program yang gagal. Harus dievaluasi terus karena diimplementasinya perlu beberapa hal yang sifatnya kompleks, perlu ada penyempurnaan.

Stafsus Presiden Tidak Setuju Food Estate Gagal
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan tidak setuju jika program food estate sebagai program yang gagal. Dok: Ist
-

Jakarta - Koordinator Staf Khusus ( Stafsus) Presiden Ari Dwipayana mengatakan tidak setuju jika food estate sebagai program yang gagal. Harus dievaluasi terus karena diimplementasinya perlu beberapa hal yang sifatnya kompleks, perlu ada penyempurnaan.

Hal tersebut dikatakan Ari usai merespons kritik calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dalam debat Pilpres, Minggu (21/1/2024) malam.

Ari menjelaskan kebijakan food estate itu untuk merespon situasi yang dihadapi saat ini. Sebab, kata dia, situasi Indonesia tidak baik baik saja dan berada dalam ancaman krisis pangan.

“Setelah pandemi Covid-19, seluruh dunia mengalami ancaman pangan. Banyak negara yang menjadi negara gagal karena tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan. Harga pangan melambung tinggi,” kata Ari dalam keteranganya di Jakarta, Senin (22/1/2024).

Dia mengatakan untuk erespons itu harus ada terobosan yang skalanya tidak bisa skala kecil harus sekala besar.

"Oleh karena itu Bapak presiden mendorong adanya terobosan terkait dampak pandemi dan muncul krisis pangan itu dengan kebijakan lumbung pangan," lanjutnya.

Ari menegaskan tujuan program food estate untuk mewujudkan sumber pangan yang bisa memenuhi cadangan pangan pemerintah. Ari menyebut Jokowi ingin Indonesia mempunyai kemampuan mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan, tidak perlu impor.

"Tidak perlu tergantung negara lain termasuk ketika harga cukup tinggi. Nah itu kebijakan lumbung pangan itu coba dibangun," ucap dia.

"Dalam implementasinya ada perlu evaluasi ya perbaikan penyempurnaan terus berjalan. Agar apa yang menjadi cita-cita menjadi tujuan kebijakan itu tercapai," imbuhnya.