Gus Men: Masa Saya Komentari Presiden Boleh Kampanye

Fuad Rizky Syahputra | Kamis, 25 Januari 2024 - 18:29 WIB
Gus Yaqut mengatakan masa pihaknya suruh komentari Presiden, aneh-aneh saja. Gus Yaqut tidak mau berkomentar usai disinggung terkait ucapan Presiden Joko Widodo yang menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak di kontestasi Pilpres 2024.

Gus Men: Masa Saya Komentari Presiden Boleh Kampanye
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto (kanan)=Presiden Joko Widodo (Tengah), dan Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto (Kiri) usai Penyerahan Pesawat A-1344, Helikopter Fennec, dan Helikopter Panther Tahun 2024 di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (24/1/2024). Dok: Agung Nugroho/FIVE
-

Bandung -  Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas atau sering disapa Gus Men enggan mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo,terkait ucapan presiden boleh berkampanye dan berpihak di kontestasi Pilpres 2024.

Hal tersebut diungkapkan Gus Men setelah menghadiri pembukaan acara Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Kemenag di Aula Anwar Musaddad, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Jalan A. H. Nasution, Kota Bandung, Kamis, 25 Januari 2024.

“Masa saya harus suruh komentari Presiden, aneh-aneh saja.," ucapnya.

Namun, ia menjelaskan Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama harus bersikap netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski begitu ada perbedaan antara ASN biasa dengan ASN TNI dan Polri,” ujar Gus Men.

ASN Kemenag dan lembaga selain TNI dan Polri, kata dia, masih boleh memiliki aspirasi dan mencoblos pada 14 Februari 2024 mendatang.

"ASN harus netral emang, ASN wajib netral tapi netralnya ASN itu berbeda dengan netralnya TNI Polri, kalau TNI polri gak boleh milih netralnya, kalau ASN boleh punya aspirasi," kata Yaqut setelah acara usai.

Sebelumnya, saat memberikan pidato di hadapan ribuan ASN PPPK Kemenag yang akan melaksanakan masa orientasi, Gus Men mengatakan ASN PPPK harus tahu caranya berterima kasih, khususnya kepada kedua orang tua dan kepada Jokowi yang membuat kebijakan tentang pengangkatan ASN PPPK.

"Sampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, tanpa kebijakan yang diambil oleh Persiden Joko Widodo maka tidak akan pernah saudara sekalian menjadi ASN PPPK," katanya.

Bahkan, Gus Men menyebut beberapa kali tentang ASN PPPK tersebut harus tahu caranya berterima kasih kepada Jokowi. Tercatat, Yaqut menyebut kalimat tersebut sebanyak dua kali dalam sambutannya.

"Berterima kasihlah secara sungguh-sungguh antara hati, kata, dan perbuatan kepada orang tua, kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan kesempatan kepada saudara-saudara semua," katanya.

"Tahu bagaimana berterima kasih? Dialog sampai kita tahu cara berterima kasih, jadi kalau ini diklat (masa orientasi) ya ditambah sebulan sampai ngerti caranya berterima kasih," seloroh Yaqut yang disambut tepuk tangan oleh ribuan ASN P3K Kemenag.

Masa orientasi ASN P3K Kemenag bakal berlangsung selama sepekan ke depan dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Adapun jumlah ASN P3K yang mengikuti masa orientasi berjumlah sebanyak 10.300 peserta.