TNI-Polri Pulihkan Situasi Keamanan di Sugapa dari KKB

Kiki Apriansyah | Senin, 29 Januari 2024 - 07:16 WIB
TNI dan Polri hingga kini masih terus memulihkan situasi keamanan di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah dari gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

TNI-Polri Pulihkan Situasi Keamanan di Sugapa dari KKB
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengakui TNI dan Polri hingga kini masih terus memulihkan situasi keamanan di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah dari gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dok: Ist
-

Jakarta - Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengakui TNI dan Polri hingga kini masih terus memulihkan situasi keamanan di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah dari gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Memang benar saat ini upaya pemulihan masih terus dilakukan dan kondisi keamanan berangsur kembali kondusif," kata Irjen Pol. Mathius Fakhiri dalam keterangannya seperti dilansir ANTARA di Jayapura, Minggu (28/1/2024). 

Diakui, saat ini pelayanan penerbangan terutama mengangkut penumpang sipil masih dibatasi guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saya juga sudah menyampaikan situasi terakhir kepada pimpinan Pertamina saat berkunjung ke Polda Papua," ucap Irjen Pol Fakhiri seraya mengaku bila sudah benar -benar aman maka penerbangan akan dibuka kembali dengan normal.

Penyerangan yang dilakukan KKB dengan menembaki pos TNI-Polri sejak Jumat (19/1/2024) hingga Kamis (25/1/2024 ) aksi itu masih terjadi walaupun tidak se-gencar empat hari pertama.

Akibat penyerangan yang dilakukan KKB menyebabkan seorang anggota Brimob gugur yakni Bripda Alfando Steven Karamoy.

Selain itu KKB melakukan pembakaran terhadap rumah warga, jelas Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.

Direktur Operasional Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua Isak Samuel Wopari secara terpisah mengakui, akibat aksi yang terjadi di Sugapa menyebabkan staf di kantor cabang pembantu diungsikan melalui Timika.

"Saat ini mereka masih berada di Nabire dan bergabung dengan Kantor Cabang BPD Papua, serta belum dipastikan kapan kembali bertugas di Sugapa karena masih menunggu jaminan keamanan," tutur Isak Wopari.

Sementara itu, parat TNI Satuan Tugas Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti berhasil menguasai markas Kelompok Separatis Teroris Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KST TPNPB) Kodap IV/Sorong Raya atau Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Manfred Fatem di Dusun Sagu, Aifat Timur Jauh, Kabupaten Maybrat-Papua Barat Daya.

Dua Tim Mobile Sakti Kuasai Markas KKB

Dansatgas Yonif 133/Yudha Sakti Letkol Inf Andhika Ganessakti menjelaskan pasukan yang terdiri dari dua tim Mobile Sakti pimpinan Sertu Dega Jandri Folanda dan Serda Dimas Nuhali Pardosi berhasil menguasai dan menduduki markas kelompok KKB pimpinan Manfred Fatem.

Hal ini berhasil dilakukan setelah beberapa hari melaksanakan patroli dan ambush (penyergapan). "Ya memang berita ini benar, pasukan kami telah menguasai markas KKB," katanya dalam keterangan yang diterima melalui Tim Penerangan Satgas Yonif 133/YS di Sorong, Sabtu (27/1 /2024),

Penguasaan terhadap markas KKB itu terjadi setelah sepekan melakukan pencarian terhitung sejak 21 Januari 2024.

"Kelompok tersebut berhasil lolos dari sergapan pasukan kami, tetapi markas mereka telah berhasil kita kuasai dan sudah dihancurkan," ujarnya.

Dalam operasi tersebut, kata Andhika, pasukan Yudha Sakti mengamankan dan menyita barang bukti berupa satu buah helai bendera bintang kejora, enam butir amunisi kaliber 5,56 mm, satu buah teleskop, satu buah solarcell, beberapa senter, dua lembar kartu KIS, tiga buah charger HP, satu buah lensa kamera, satu buah HP, busur dan anak panah, bahan makanan dan beberapa jenis obat-obatan.

Selain itu, kata dia, Tim Mobile Sakti juga mengamankan dua oknum masyarakat yang aktif sebagai simpatisan kelompok KKB tersebut.

"Terbukti dua oknum masyarakat itu kami amankan di hutan kampung Aisa, Distrik Aifat Timur Jauh. Mereka mengakui bahwa selama ini bertugas untuk mengantar logistik kepada kelompok KKB," katanya.

Dia mengatakan bahwa pasukan TNI masih berada di dalam hutan sampai saat ini untuk melaksanakan eksfiltrasi (proses pemindahan personel).