Jakarta - Terus berkomitmen memberikan kinerja unggul di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang fluktuatif, PT Brantas Abipraya (Persero) dinobatkan sebagai Silver Living Legend Company in Expanding Project Portfolio Through Various Infrastructure Works dalam ajang penghargaan prestisius Indonesia Living Companies Awards yang berlangsung di JS Luwansa Hotel Jakarta pada akhir Januari 2024 lalu. Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya hadir mewakili perusahaan, menerima penghargaan pada kesempatan tersebut.
“Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards ini merupakan salah satu bukti komitmen Brantas Abipraya untuk terus berinovasi dan beradaptasi mengikuti perkembangan industri konstruksi sehingga dapat tumbuh menjadi perusahaan konstruksi yang unggul dan mampu bersaing dalam dunia konstruksi nasional yang kompetitif dan dinamis,” ujar Direktur Utama Brantas Abipraya (Persero), Sugeng Rochadi.
Pencapaian ini tak lepas dari penguatan tata kelola perusahaan yang diyakini manajemen menjadi hal yang mendasar dalam menjalankan proses bisnis yang berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan capaian skor Good Corporate Governance (GCG) hasil asesemen pada tahun 2022 sebesar 88,057 dan masuk kategori Sangat Baik.
Tak hanya itu predikat Sangat Baik juga diraih Brantas Abipraya oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam hal akuntabilitas korporasi lewat assessmen ICORPAX di periode tahun yang sama dengan skor 85,96. Adapun pengukuran ini melalui komposit dari lima Indeks Individual yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas BUMN sebagai pengelola Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KNYD) dalam mendukung keuangan dan pembangunan serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Ditambahkan Suradi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Brantas Abipraya, performa yang optimal perusahaan juga tercapai dengan didasari prosedur kinerja prinsip Brantas Abipraya dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian guna memastikan Perusahaan dapat terus tumbuh berkelanjutan. BUMN konstruksi ini juga telah dinyatakan kompeten sebagai Qualified Risk Governance Professional (QRGP) dan Qualified Chief Risk Officer (QCRO) sebagai semangat memberikan yang terbaik dalam pengelolaan manajemen risiko.
“Kami memegang teguh prinsip pengelolaan manajemen risiko yang efektif, guna menciptakan Perusahaan yang tumbuh berkelanjutan. Manajemen risiko yang baik merupakan salah satu pilar yang memperkuat pencapaian kinerja,” kata Suradi.
Dikatakan Sugeng Rochadi, dengan memahami praktik terbaik dalam struktur tata kelola risiko dan bagaimana mengintegrasikannya dengan strategis bisnis, hal ini mempersiapkan pemimpin yang selalu mengutamakan transparansi, akuntabilitas, juga kepatuhan terhadap regulasi terkait risiko. Hal ini merupakan kunci dalam menghadapi tantangan yang kompleks di era bisnis modern. Pihaknya juga terus mendorong Insan Abipraya untuk selalu memberikan kinerja unggul tanpa mengenyampingkan aspek manajemen risiko.
Sejalan dengan yang disampaikan Sugeng Rochadi sebelumnya, Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan menyatakan bahwa Brantas Abipraya telah mengeluarkan surat edaran Larangan Terkait dengan Pegawai Menjalankan Usaha atau Bisnis Sejenis dengan Perusahaan dan/atau Bekerjasama dengan Mitra atau Vendor yang Memiliki Hubungan Afiliasi atau dengan Hubungan dengan Pihak Lain yang Berpotensi Terjadi Benturan Kepentingan (Conflict of Interest). Surat edaran ini pun juga telah dikeluarkan pada 26 September 2023 lalu.
“Penganugerahan ini kami dedikasikan kepada para Insan Abipraya yang telah bekerja cerdas dan keras. Brantas Abipraya akan terus memperkuat komitmennya untuk senantiasa meningkatkan pelayanan dan menjaga kualitas konstruksi yang unggul dalam membangun infrastruktur nasional,” tutup Sugeng Rochadi.