Jakarta- Calon Legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) dapil Jawa Barat Alfiansyah Komeng Bustami membantah telah menulis surat imajiner kepada pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Itu bukan surat dari saya, itu orang lain yang menulis dan tidak izin dengan saya, " ujar Komeng kepada Majalah FIVE di Jakarta Selasa (20/2/2024).
Sebagai informasi tambahan petikan dari surat imajiner Komeng kepada pengurus Partai Solidaritas Indonesia. Ironi partai penyusun kekuasaan.
Sis Grace Natalie dan kawan-kavan Partai Solidaritas Indonesia. Mohon maaf atas kelancangan saya menulis surat ini. Saya bukan politikus. Saya komedian. Tanggal 14 Februari 2024 mungkin bakal menjadi hari yang bersejarah bagi saya. Berdasarkan hitungan Komisi Pemilihan Umum, hingga hari ketiga setelah pemilu, saya mendapat hampir 1,5 juta suara -tertinggi untuk daerah pemilihan Jawa Barat.
Tak lama lagi, insyaallah, saya akan jadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Saya enggak punya program muluk-muluk. Saya cuma ingin 27 September ditetapkan menjadi Hari Komedi Nasional. Dasarnya adalah hari kelahiran pelawak Bing Slamet. Selama ini kan sudah ada Hari Guru, Hari Musik, Hari Puisi – selain Harry Moekti dan Harry Potter.
Dipimpin Kaesang, yang melanjutkan kepemimpinan Sis Grace di PSI, mendapat banyak keistimewaan. Spanduk bergambar foto Presiden dan Mas Kaesang adalah jaminan dilirik orang lewat. Dengan tingkat kepuasan yang tinggi kepada Jokowi, partai Sis semestinya banyak dipilih. Meski begitu, dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei, tingkat keterpilihan PSI baru 2,9 persen. Padahal, untuk masuk Senayan, partai minimal harus mendapat 4 persen suara nasional.
Saya enggak pernah dengar PSI bersuara lantang menentang ambang batas yang tinggi ini.
Mungkin partai Sis minder. Bisa juga kelewat pede. Elite PSI menyatakan mampu melampaui ambang batas. Saya doakan berhasil. Saya enggak sabar bertemu dengan Sis dan kawan-kawan di Senayan. Tapi, jika nanti PSI tidak lolos, setidaknya kita bisa ngopi bareng di Patal Senayan.
Uhuy!