Gempa di Laut Jawa, Dwi Satriyo: Tidak Ada Korban Jiwa ataupun Korban Luka

Fuad Rizky Syahputra | Sabtu, 23 Maret 2024 - 16:44 WIB
Direktur Utama (Dirut) PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo mengatakan tidak ada korban jiwa ataupun korban luka akibat gempa yang terjadi di Laut Jawa dengan magnitudo 6 pada Jumat.

Gempa di Laut Jawa, Dwi Satriyo: Tidak Ada Korban Jiwa ataupun Korban Luka
Direktur Utama (Dirut) PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo. Dok; Instagram/@dwisatriyoannurogo
-

Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo mengatakan tidak ada korban jiwa ataupun korban luka akibat gempa yang terjadi di Laut Jawa dengan magnitudo 6 pada Jumat.

"Perlu kami informasikan bahwa tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dari kejadian gempa ini," ujar Dwi melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Dwi menyampaikan, pada saat terjadi gempa, sebagai bagian dari implementasi prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seluruh karyawan dievakuasi dan dikumpulkan di titik aman yang telah ditentukan.

Pada saat ini tim Petrokimia Gresik tengah melakukan pengecekan aset secara keseluruhan sebagai langkah mitigasi risiko operasional perusahaan.

Menurut Dwi, gedung kantor pusat PT Petrokimia Gresik terdapat kerusakan pada lapisan luar keramik yang kemungkinan terjadi akibat gempa.

Namun demikian, untuk struktur utama bangunan telah dinyatakan aman melalui pengecekan yang dilakukan oleh Departemen Inspeksi Teknik dan pihak B4T (inspektorat eksternal).

"Sebagai Objek Vital Nasional, operasional pabrik tetap berjalan sebagaimana mestinya," kata Dwi.

Untuk mengantisipasi gempa susulan, Petrokimia Gresik menugaskan tim untuk siaga dan secara aktif memonitor kondisi operasional pabrik.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tektonik bermagnitudo 6,5 di Laut Jawa yang mengguncang sejumlah wilayah di Indonesia, pada Jumat, sementara tidak menunjukkan tanda-tanda potensi tsunami.

Dampak gempa bumi,berdampak dan dirasakan di Pulau Bawean, Jawa Timur, dengan intensitas V-VI MMI dengan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang/pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan.

Daerah Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kabupaten Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Lalu, daerah Mojokerto, Banjarbaru, Sampit, Banjarmasin, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Kemudian daerah Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, Temanggung, Blitar dan Solo dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).