Jakarta - Wujud kolaborasi luar biasa antara Pemerintah Indonesia dan Inggris dalam upaya memperkuat sektor energi bersih dibuktikan PT Brantas Energi, yang merupakan anak usaha PT Brantas Abipraya (Persero). Hal ini ditunjukkan lewat Program MENTARI (Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia), yaitu kunjungan Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris, Rt. Hon. Graham Stuart ke PLTM Titab di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng-Bali milik PT Brantas Energi (8/3).
Dengan didampingi Direktur Utama PT Brantas Energi, Satiyobudi Santoso, adanya program ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tak hanya itum Program MENTARI juga nantinya bertujuan sebagai akses energi yang inklusif, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru, sekaligus membantu mengurangi dampak iklim dan lingkungan di Indonesia.
”Ini adalah yang kedua kalinya Menteri Graham Stuart mengunjungi Unit Pembangkit milik PT Brantas Energi, setelah sebelumnya ke PLTM Pandanduri di Kabupaten Lombok Timur, NTB pada pertengahan tahun 2023,” ujar Satyobudi Santoso, Direktur Utama Brantas Energi.
Ditemui di tempat berbeda, Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya menambahkan bahwa semangat sinergi ini terjalin selain sebagai upaya pembangkit listrik ramah lingkungan, namun juga untuk mendorong pencapaian target bauran energi baru terbarukan nasional pada tahun 2025 sebesar 23%.
Sebagai tambahan informasi, kiprah Brantas Energi dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia yang andal tak perlu diragukan lagi. Usaha utama Anak Usaha Brantas Abipraya ini adalah sebagai jasa penyedia tenaga kelistrikan melalui kegiatan investasi pembangunan pembangkit listrik dengan membangun tenaga kelistrikan (ramah lingkungan) pada pembangkit energi PLTA atau PLTM serta pengembangan investasi pada PLTS pada tahun 2019.
Sebagai tambahan informasi, dalam kunjungan ini juga turut hadir M. Noor, Kepala BWS Bali Penida PUPR; Ianto Jones, Kepala Tim Energi Rendah Karbon dan Infrastruktur Kedutaan Besar Inggris Jakarta; Iwan Adhisaputra, Representative dari Program MENTARI; Darwin Trisna Djajawinata, Direktur Keuangan & Operasi dari PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI); dan Arvi Argyantoro, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air, DJPI PUPR.
Menteri Graham Stuart menyampaikan apresiasinya terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Brantas Energi dalam mengembangkan PLTM Titab sebagai salah satu solusi untuk mengurangi jejak karbon dan mendukung transisi global ke energi bersih. "It is exciting to return to Indonesia, a country with a thriving economy and huge potential to develop renewable power. I am pleased to learn that the UK support has successfully facilitated the upgrading of the existing DAM of Titab, owned by the Ministry of Public Works and Housing, into a micro-hydro power plant. This is part UK-Indonesia MENTARI programme which will provide the local communities of Buleleng with access to clean, reliable, and affordable energy and aligns with Bali’s energy transition roadmap", ujar Graham Stuart dalam sambutannya.
Sementara itu, Satiyobudi Santoso menyampaikan bahwa saat ini Brantas Energi telah mengoperasikan 5 Unit Pembangkit Listrik yang memanfaatkan sumber Energi Terbarukan dengan total kapasitas 29,0 MW. Brantas Energi terus melakukan pengembangan pemanfaatan potensi Energi Terbarukan lainnya sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia.
“Proyek PLTM Titab ini tidak hanya memanfaatkan secara efisien infrastruktur Bendungan Titab oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, namun juga memberikan kontribusi nyata terhadap upaya pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif Pemerintah untuk memperluas penggunaan energi terbarukan dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat lokal melalui proyek ini”, imbuh Satiyobudi.
Proyek PLTM Titab merupakan salah satu proyek yang diberikan dana hibah oleh Pemerintah Inggris melalui Program MENTARI (Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia). Hibah ini menjadi bukti nyata dari komitmen Inggris untuk mendukung upaya Indonesia dalam mencapai tujuan energi bersih. Dari total biaya investasi sekitar Rp 210 miliar, Pemerintah Inggris berkontribusi sebesar Rp. 21 miliar melalui hibah Program MENTARI.
Komponen hibah ini sebagai bentuk Viability Gap Funding (VGF) yang akan meningkatkan kelayakan finansial dari proyek tersebut dan membuka kesempatan untuk PT SMI agar dapat membiayai proyek tersebut dengan meningkatkan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) milik proyek. PT SMI memberikan pinjaman, memantau perkembangan proyek, serta bekerja sama dengan MENTARI dan PT Brantas Energi yang merupakan Anak Usaha Brantas Abipraya untuk memastikan aspek keberlanjutan di seluruh tahap perencanaan, pengadaan, konstruksi hingga pelaksanaan operasional Unit Pembangkit.