KLHK Perkirakan Arus Mudik dan Arus Balik Hasilkan 58 Ribu Ton Sampah

Yapto Eko Prahasta | Jumat, 05 April 2024 - 16:12 WIB
KLHK juga mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah selama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. SE ini ditujukan kepada kepala daerah untuk memperkuat partisipasi publik dalam upaya pengurangan sampah.

KLHK Perkirakan Arus Mudik dan Arus Balik Hasilkan 58 Ribu Ton Sampah
Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Rosa Vivien Ratnawati dan Direktur Penanganan Sampah KLHK, Novrizal Tahar. (Astrid/dtc)
-

Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2024 akan menghasilkan sekitar 58 juta kilogram sampah, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi titik pergerakan manusia yang tinggi.

"Ternyata potensi timbulan sampahnya adalah 58 juta kilogram atau 58.000 ton. Ini kita hitung perkirakan dari dalam jangka waktu dua minggu, dari arus mudik sama arus balik," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Rosa Vivien Ratnawati di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (5/4).

Berdasarkan Survei Angkutan Lebaran Tahun 2024, sebanyak 193,6 juta orang akan melakukan mudik tahun 2024 ini.

Sejalan dengan Program Mudik Nasional, KLHK menginisiasi gerakan "Mudik Minim Sampah" dengan harapan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya mengurangi sampah.

"Di dalam Mudik Minim Sampah memang kami mengajak semua pemudik yang sedang melakukan perjalanan ke kampung halamannya dan kemudian nanti akan kembali lagi ke Jakarta dalam jangka waktu dua minggu, untuk dapat menjaga sampahnya atau tidak membuang sembarangan atau tidak mengelola sampah, atau mengurangi sampah," ujar Rosa.

KLHK juga mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah selama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. SE ini ditujukan kepada kepala daerah untuk memperkuat partisipasi publik dalam upaya pengurangan sampah.

Lebih lanjut, KLHK menghimbau Pemda membuat Satgas khusus pengelolaan sampah. Satgas ini nantinya diharapkan dapat mengumpulkan dan memilah sampah sehingga jumlah sampah yang sampai ke TPA dapat diketahui.

"Kemudian juga memperkuat komitmen dan peran aktif Pemda. Jadi di dalam surat edaran itu, temen-temen sekalian, kami menghimbau untuk membuat Satgas. Satgas khusus terkait dengan pengelolaan sampah. Selain itu melakukan komunikasi, menyebarluaskan ke masyarakat, termasuk juga ketika melaksanakan Salat Idul Fitri, ataupun juga melaksanakan wisata ke tempat wisata, itu pun juga harus dijaga sampahnya supaya tidak menumpuk," jelas Rosa.

Di tempat yang sama, Direktur Penanganan Sampah KLHK, Novrizal Tahar menambahkan, KLHK menyiapkan berbagai konten yang dapat digunakan para operator pelabuhan, stasiun hingga terminal bus. Konten ini digunakan untuk menyebarluaskan gerakan Mudik Minim Sampah kepada masyarakat.

Novrizal menyampaikan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Jasa Marga terkait sampah yang ada di Tol. Pihak Jasamarga, kata dia, sudah menyiapkan Satgas untuk mengurus masalah sampah selama arus mudik berlangsung.

"Kalau di Tol itu ada operator jalan Tol-nya. Namanya Jasa Marga kan. Kita juga sudah melakukan bagian dari tim yang sama nih, satu tim koordinasi nasional, dan mereka juga menyiapkan satgas mereka sendiri juga yang di jalan Tol," kata Novrizal.

Novrizal menjelaskan gerakan Mudik Minim Sampah diadakan untuk membangun kultur yang baik di Indonesia saat mudik berlangsung. Menurutnya, mudik yang menjadi tradisi di Indonesia harus punya peradaban yang modern.

"Yang namanya mudik itu kan cuma ada di Indonesia tradisinya ya, jadi itu suatu yang hebat lah dari Indonesia, tapi kita ingin lebih jauh lagi bagaimana membangun tradisi, membangun kultur mudik yang bagus lah, yang keren lah, yang modern lah. Jadi salah satunya ya itu, Mudik Minim Sampah itu tujuan besarnya adalah membangun mudik yg punya kultur, punya peradaban yg modern lah ya," ujarnya.