Tidak Banyak Ekspektasi, PNM Target Penyaluran Kredit Rp 72 Triliun pada 2024

Yapto Eko Prahasta | Kamis, 02 Mei 2024 - 16:51 WIB
"Target penyaluran kami di 2024 hampir Rp 72 triliun. Kami tidak banyak berekspektasi. Ini karena ketidakpastian di situasi saat ini. Kami harus respons dibandingkan penyaluran kami di 2023 yang realisasinya Rp 70 triliun. Jadi ada pertumbuhan, tapi belum berlangsung."

Tidak Banyak Ekspektasi, PNM Target Penyaluran Kredit Rp 72 Triliun pada 2024
Ist.
-

Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 72 triliun pada tahun 2024.

Target penyaluran pembiayaan ini dicanangkan, karena dibayangi oleh ketidakpastian ekonomi di level nasional maupun global.

"Target penyaluran kami di 2024 hampir Rp 72 triliun. Kami tidak banyak berekspektasi. Ini karena ketidakpastian di situasi saat ini. Kami harus respons dibandingkan penyaluran kami di 2023 yang realisasinya Rp 70 triliun. Jadi ada pertumbuhan, tapi belum berlangsung," kata Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi di Jakarta.

Arief pun berharap bahwa situasi global maupun nasional akan tetap terjaga dan tetap kondusif ke depannya. Dengan demikian, diharapkan terjadi peningkatan kebutuhan di masyarakat, dengan terjaganya iklim ekonomi yang kondusif tersebut.

"Ya, moga-moga semua seperti yang kita harapkan. Pastinya kalau ekonomi kita tetap terjaga, situasi nasional, regional, global baik, pastinya kebutuhan-kebutuhannya juga akan meningkat. Harapannya itu," kata Arief.

Meningkat

PNM sendiri per kuartal I 2024 tercatat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 49,8 triliun atau meningkat sebesar 8,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Arief menuturkan, faktor pendorong peningkatan penyaluran pembiayaan ini lantaran adanya peningkatan jumlah nasabah seiring dengan naiknya angka pinjaman.

Adapun jumlah nasabah baru yang bergabung dengan PNM selama tiga bulan pertama 2024 ini menurutnya mencapai 2 juta nasabah.

“Peningkatannya karena bertambahnya jumlah nasabah di tiga bulan pertama plus peningkatan plafon nasabah. Karena untuk yang nasabah baru kita masih ada dua jutaan, kira kira segitu,” kata Arif.

“Jadi outstanding meningkatkan, karena penambahan penyaluran dan peningkatan plafon pembiayaan si nasabah assessing,” tambah Arief.

Jika dipersentasekan dengan total pembiayaan yang digelontorkan oleh holding ultra mikro (UMI) per kuartal I 2024 sebesar Rp 617,9 triliun, penyaluran pembiayaan PNM menempati porsi 8 persen. Sisanya, pembiayaan oleh BRI Mikro Rp 500,7 triliun dan Rp 71,6 triliun.

Selain itu, Arief juga menyebutkan non performing loan PNM pada kuartal I 2024 ada pada posisi 1,16 persen.

“Per posisi triwulan I kemarin kita di bawah 1,16 persen, gross NPL kami, Maret. Moga-moga April nggak jauh dari situ,” jelas Arief.