Pesawat Garuda yang Bawa Jemaah Calon Haji Picu Teguran Keras dari Kemenag

Fuad Rizky Syahputra | Kamis, 16 Mei 2024 - 11:23 WIB
Pesawat Garuda Indonesia yang membawa jemaah haji kloter lima embarkasi Makassar (UPG-05) terpaksa kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akibat kerusakan salah satu mesinnya mengeluarkan percikan api. Insiden ini memicu teguran keras dari Kementerian Agama atau Kemenag.

Pesawat Garuda yang Bawa Jemaah Calon Haji Picu Teguran Keras dari Kemenag
Pesawat Garuda Indonesia yang membawa jemaah haji kloter lima embarkasi Makassar (UPG-05) terpaksa kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akibat kerusakan salah satu mesinnya mengeluarkan percikan api. Dok: Ist
-

Jakarta -- Pesawat Garuda Indonesia yang membawa jemaah haji kloter lima embarkasi Makassar (UPG-05) terpaksa kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akibat kerusakan salah satu mesinnya mengeluarkan percikan api. Insiden ini memicu teguran keras dari Kementerian Agama atau Kemenag.

Kemenag meminta Garuda Indonesia untuk lebih profesional dalam mengelola penerbangan haji. “Pihak Garuda Indonesia sudah meminta maaf atas insiden tersebut. Namun pihak Kemenag menyayangkan adanya kerusakan mesin pesawat dalam penerbangan haji,” ujar Juru Bicara Kemenag Anna Hasbi dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Kendati demikian, kata Anna telah memberikan teguran keras kepada Garuda Indonesia. Lanjut Anna menyayangkan kerusakan mesin pesawat tersebut dan meminta Garuda Indonesia lebih profesional.

Anna menjelaskan pihak Garuda Indonesia memberangkatkan kembali jemaah haji yang tertunda ini pada Rabu (15/5) pukul 21.00 WITA menuju Madinah.

Pesawat ini awalnya disiapkan untuk memberangkatkan kloter enam embarkasi Makassar yang baru akan terbang pagi ini. Selanjutnya, Garuda Indonesia menyiapkan pesawat lainnya untuk menerbangkan kloter enam pada hari ini.

"Garuda Indonesia sudah menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini kepada jemaah dan Kementerian Agama. Kami menghargai permintaan maaf yang disampaikan. Tapi kita menyayangkan adanya peristiwa kerusakan mesin pesawat dalam penerbangan haji. Garuda Indonesia harus profesional karena ini berkaitan dengan keselamatan penerbangan jemaah. Kita minta kejadian seperti ini tidak terulang," kata dia.

Anna meminta Garuda Indonesia berkomitmen terhadap keamanan dan keselamatan para jemaah haji dengan mempersiapkan pesawat sebaik mungkin. Ia berharap jangan sampai rencana perjalanan jemaah yang sudah disusun jadi ikut berantakan.

"Sebab, perubahan jadwal atau penggantian pesawat yang mendadak akan berdampak sistemik, termasuk berkenaan dengan penempatan hotel, transportasi, dan konsumsi jemaah di Madinah," ucap Anna.

Editor: Agung Nugroho