Indonesia Bersama 13 Negara Dorong Ekonomi Bersih dan Adil

Kiki Apriyansyah | Kamis, 06 Juni 2024 - 18:11 WIB
negara-negara anggota IPEF saling berkomitmen untuk meningkatkan kegiatan perekonomian yang berorientasi ramah lingkungan melalui berbagi informasi dan praktik terbaik mengenai pelaksanaan kegiatan ekonomi bersih, penelusuran terhadap potensi masing-masing negara untuk turut berpartisipasi pada praktik ekonomi ramah lingkungan, serta dibukanya kesempatan investasi yang luas bagi pihak swasta pada negara-negara anggota IPEF yang memiliki orientasi bisnis selaras dengan ekonomi hijau.

Indonesia Bersama 13 Negara Dorong Ekonomi Bersih dan Adil
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama menteri-menteri Negara mitra sukses menandatangani perjanjian Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) untuk Pilar Ekonomi Bersih, Pilar Ekonomi Adil, dan Perjanjian Kelembagaan IPEF (Overaching Agreement) di Sands Expo & Convention Centre, Singapura, Kamis (6/06/2024). dok. humas menko perekonomian
-

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama menteri-menteri negara mitra sukses menandatangani perjanjian Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) untuk Pilar Ekonomi Bersih, Pilar Ekonomi Adil, dan Perjanjian Kelembagaan IPEF (Overaching Agreement) di Sands Expo & Convention Centre, Singapura, Kamis (6/06/2024).

Tercapainya kesepakatan pada perjanjian IPEF merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang menciptakan terobosan baru dalam upaya membangun kesejahteraan kolektif yang bersih dan adil melalui perjanjian kerja sama negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.

Pilar III Ekonomi Bersih (Clean Economy) merupakan bagian perjanjian IPEF untuk mewujudkan perekonomian global yang bersih dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. 

"negara-negara anggota IPEF saling berkomitmen untuk meningkatkan kegiatan perekonomian yang berorientasi ramah lingkungan melalui berbagi informasi dan praktik terbaik mengenai pelaksanaan kegiatan ekonomi bersih, penelusuran terhadap potensi masing-masing negara untuk turut berpartisipasi pada praktik ekonomi ramah lingkungan, serta dibukanya kesempatan investasi yang luas bagi pihak swasta pada negara-negara anggota IPEF yang memiliki orientasi bisnis selaras dengan ekonomi hijau," ujar Menko Airlangga.

Beberapa inisiatif turunan dari Pilar III adalah Cooperative Work Program (CWP) serta Clean Economy Investor Forum (CEIF), yang di dalamnya juga dimuat IPEF Catalytic Capital Fund sebagai skema pendanaan bagi beberapa proyek infrastruktur keikliman yang berkualitas tinggi hingga sebesar USD 3,3 miliar.

Dalam rangka mendukung implementasi efektif dari komitmen di bawah Perjanjian Pilar IV (Fair Economy), para mitra IPEF menyambut baik pengumuman program Capacity Building and Technical Assistance (TACB) melalui Katalog Inisiatif TACB. 

Program-program ini dirancang untuk memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, termasuk pencucian uang dan pendanaan terorisme, serta meningkatkan transparansi dan pertukaran informasi perpajakan..

Katalog Inisiatif TACB akan menyediakan berbagai kesempatan bagi mitra IPEF untuk mengembangkan kebijakan anti-korupsi dan administrasi pajak yang efektif, melalui pelatihan bagi pejabat pemerintah dalam investigasi dan penuntutan kasus korupsi, serta workshop untuk meningkatkan integritas dan sistem pelaporan online. 

Indonesia berharap bahwa ke depannya akan ada lebih banyak penawaran dari mitra IPEF terkait TACB, guna membantu mitra IPEF dalam mencapai komitmen tinggi Pilar IV.

Indonesia bersama negara mitra akan mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan, termasuk konsultasi domestik dan proses ratifikasi dari Perjanjian IPEF Pilar III dan IV yang memasuki masa entry into force pada 7 Juni 2024. 

Selain itu, negara mitra IPEF akan terus berkomitmen untuk berkolaborasi pada ekonomi bersih dan ekonomi adil dalam kerangka IPEF secara lebih luas.


baca juga :