Stafsus Menag Sampaikan ASN Kemenag Harus Siap Hadapi Perubahan Revolusioner Teknologi Informasi

Fuad Rizky Syahputra | Jumat, 05 Juli 2024 - 16:44 WIB
Staf khusus (Stafsus) Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo minta ASN Kementerian Agama agar siap menghadapi perubahan revolusioner di bidang teknologi informasi (IT).

Stafsus Menag Sampaikan ASN Kemenag Harus Siap Hadapi Perubahan Revolusioner Teknologi Informasi
Staf khusus (Stafsus) Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo. Dok; Kemenag
-

Jakarta - Staf khusus (Stafsus) Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo minta ASN Kementerian Agama agar siap menghadapi perubahan revolusioner di bidang teknologi informasi (IT).

Pesan ini disampaikan Gus Bowo, sapaan akrabnya, ketika bertindak selaku narasumber pada kegiatan Pembinaan ASN yang digelar di aula Lt II Gedung Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Jumat 5 Juli 2024.

"Kita tidak bisa diam terhadap perubahan revolusioner di bidang teknologi informasi. Siap tidak siap harus siap. ASN Kemenag harus adaptif dengan IT. Yang tidak siap akan tertinggal," ucapnya.

Kenapa penguasaan IT ini penting, lanjut Gus Bowo, karena menurutnya, salah satu dari tujuh program prioritas Kementerian Agama adalah Transformasi Digital, dimana layanan keagamaan diarahkan berbasis digital sehingga dibutuhkan penguasaan IT oleh seluruh ASN Kementerian Agama.

“ASN Kemenag harus melek IT, karena cara-cara digital ini meminimalisir potensi penyelewengan. Digitalisasi layanan itu transparan dan hasilnya lebih pasti, lebih efektif dan lebih cepat. Kedepan tidak ada lagi layanan tatap muka yang berpotensi terjadinya transaksi,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Gus Bowo juga mengungkapkan bahwa Kementerian Agama adalah salah satu lembaga yang paling cepat merespon transformasi digital.

“Kita adalah salah satu Kementerian yang paling cepat merespon transformasi digital, dan memang Gus Men (Menteri Agama) oleh Presiden Jokowi ditugaskan langsung untuk itu,” ungkapnya.

Atas capaian itu, kata Gus Bowo, Kemenag diganjar penghargaan oleh TEMPO sebagai Kementerian pengelola media massa terbaik, pengelola komunikasi publik terbaik, serta pengelola website terbaik.

Terakhir, Gus Bowo mengimbau kepada ASN Kemenag Sulsel memanfaatkan media sosial (medsos) untuk menyebarkan capaian-capaian program, khususnya tujuh program prioritas Kementerian Agama.

“Medsos yang dahsyat ini tolong dimanfatkan oleh ASN Kemenag Sulsel. Sebarkan capaian-capaian program melalui tiktok, IG dan laman Facebook. Medsos jangkauannya sangat luas dan bisa menyapa banyak orang. Sekaligus jadikan medsos untuk mengklarifikasi pemberitaan yang menyimpang dan menyudutkan Kemenag,” tandasnya.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Riset, Hasanuddin Ali, yang juga memberikan materi singkat pada kegiatan Pembinaa ASN Kemenag Sulsel ini membeberkan Tugas dan Fungsi (Tusi) Kemenag.

“Terdapat empat Tusi Kemenag, yaitu Mengingkatkan pemahamaan dan pengamanalan ajaran agama, Meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama, Meningkatkan kualitas layanan keagamaan, dan Meningkatkan kukaitas pendidikan keagamaan,” bebernya.

Cak Hasan,  begitu tenaga ahli Menag ini akrab disapa kemudian menjabarkan 5 indikator utama kunci pelayanan, yaitu Reliability (harus dapat dipercaya), Assurance (harus ada jaminan), Tangibility (punya visi), Empathy, dan Rensponse (kecepatan meberi respon), kemudian disingkat Rather.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sulsel, HM. Tonang dalam laporannya menyampaikan hal yang melatarbelakangi diundangnya Gus Bowo dan Cak Hasan selaku narasumber pada kegiatan ini.

"Seluruh program prioritas Kemenag tidak mungkun bisa terpublikasi secara baik, tanpa adanya dukungan komunikasi dan pengelolaan media.yang baik. Itulah kenapa kami minta Gus Bowo hadir disini," ungkapnya.

Hari ini lengkap dengan hadirnya Cak Hasan, sambungnya, dimana kata dia, Kemenag Sulsel akan tahu bagaimana mengukur dampak layanan keagamaan dan layanan pendidikan keagamaan.

"Paket lengkap hari ini dengan hadirnya Gus Bowo dan Cak Hasan. Alhamdulillah percepatan pelaksanaan program prioritas Kemenag berjalan baik. Kemenag tidak bisa jalan sendiri, harus sinergi dengan PTKN dan lintas stakeholder untuk meningkatkan layanan," tandasnya.