Perkuat Jalinan dengan Media, Kepala Bapanas Kampanyekan "Stop Boros Pangan"

Fuad Rizky Syahputra | Rabu, 31 Juli 2024 - 12:19 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menerima kunjungan audiensi Majalah FIVE di lantai 4 Kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).

Perkuat Jalinan dengan Media, Kepala Bapanas Kampanyekan
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo. Dok: Darusalam.
-

Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menerima kunjungan audiensi Majalah FIVE di lantai 4 Kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).

Kepala Bapanas menyambut baik silaturahmi dengan Majalah FIVE sebagai mitra dalam menyajikan informasi terkait Badan Pangan Nasional.

Dalam pertemuan ini, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan beberapa hal. Salah satunya terkait pemborosan pangan (food loss and waste) di Indonesia yang cukup tinggi.

Ia menyampaikan, saat ini Indonesia memiliki tingkat food loss and waste mencapai 31%. Oleh karena itu, gerakan stop boros pangan sedang di kampanyekan untuk menekan angka tersebut.

"Stop boros pangan! Kami sedang kampanye stop boros pangan. Food loss and waste Indonesia itu kurang lebih losses-nya 14%, waste-nya 17%, jadi 31% sehingga Bapanas menginisiasi untuk menurunkan food loss and waste," ujar Kepala Bapanas.

Lanjut Arief mengatakan, untuk menuju ketahanan pangan, Indonesia tidak hanya perlu meningkatkan produksi pangan, tetapi juga harus berperilaku ramah terhadap makanan

"Kita betul harus meningkatkan produksi, memperluas lahan, intensifikasi, tetapi kalau sudah jadi makanan, jangan dibuang-buang," tegas Arief.

Ia juga menjelaskan, Bapanas memperkirakan bahwa jumlah makan terbuang setiap tahunnya mencapai 23-48 juta ton setiap tahun. Jumlah makanan itu diperkirakan sama dengan kerugian ekonomi sebesar Rp 213-551 triliun.

"Angka food loss and waste Indonesia mencapai 23-48 juta ton dan menyebabkan kerugian ekonomi kurang lebih Rp 213-551 triliun pertahun,” tutup Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.


baca juga :