JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menilai pertemuan antara presiden terpilih yang juga Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, dan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai bentuk konsistensi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
Ia menyebut hal ini sebagai gambaran kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dari campur tangan pihak asing.
"Pertemuan antara Pak Prabowo dengan Presiden Rusia menunjukkan konsistensi politik luar negeri bebas aktif Indonesia. Kunjungan ke Rusia juga menunjukkan strategi Good Neighbour Policy yang memprioritaskan menjaga hubungan baik dengan setiap negara serta memastikan kebijakan luar negeri Indonesia yang independen dan bebas campur tangan asing," ujar Meutya Hafid, kepada wartawan, Kamis (1/8/2024).
Legislator Golkar dapil Sumatera Utara itu pun mendukung peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Rusia di berbagai bidang. Menurutnya, kerjasama di bidang pertahanan, ketahanan pangan, dan energi, sangat penting bagi kepentingan nasional Indonesia saat ini.
"Di bidang pertahanan, Pak Prabowo berencana memperkuat pertahanan Indonesia dengan melakukan alih teknologi dari Rusia," ungkap Meutya.
"Kita tahu bersama TNI AU masih menggunakan pesawat jet tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30, melalui alih teknologi dari Rusia, akan mengurangi ketergantungan alutsista dengan negara lain serta mewujudkan kemandirian industri pertahanan Indonesia di masa yang akan datang," lanjut pimpinan komisi urusan luar negeri itu.
Sebelumnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut Rusia telah membantu Indonesia dalam membangun pertahanan dan kekuatan militer.
Sebagai menteri pertahanan, secara khusus Prabowo mengungkap dirinya merasakan bagaimana kerja sama yang baik di antara Indonesia dengan Rusia.
"Dan saya datang ke sini untuk menekankan bahwa hubungan ini akan dilanjutkan ketika saya secara resmi menjabat sebagai presiden Indonesia pada 20 Oktober," kata Prabowo.
Ketua Umum Gerindra itu mengatakan, dirinya juga telah menjalin komunikasi dan diskusi yang intensif dengan tim Putin. Salah satunya terkait dengan industri pertahanan.
"Saya juga bertemu dengan pejabat senior di industri Anda, di industri pertahanan, dan secara intensif dalam beberapa bulan terakhir membahas mengenai roadmap meningkatkan kerjasama di antara kami (Indonesia) dan Rusia," pungkas Prabowo.