Launching Buku Green Democracy, Sultan: Semangatnya adalah Mewujudkan Rekonsiliasi dan Persatuan Nasional

Kiki Apriyansyah | Sabtu, 28 September 2024 - 13:43 WIB
Keseimbangan demokrasi (check and balance) dan keseimbangan ecology, kata Sultan, menjadi kata kunci dari buku yang ditulisnya itu. Hijau bukan sekedar warna, tapi juga menjadi simbol harapan, tumbuh, muda, kemakmuran dan keseimbangan.

Launching Buku Green Democracy, Sultan: Semangatnya adalah Mewujudkan Rekonsiliasi dan Persatuan Nasional
Sultan B. Bajamuddin memberikan sambutan saat Launching Buku Green Democrazy di Ballroom Fairmont hotel, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2024).
-

Jakarta - Pasca reformasi, Demokrasi Indonesia masih mengalami pasang surut. Bahkan tidak sedikit yang menganggapnya stagnan. 

Demokrasi langsung yang mahal dan membutuhkan banyak energi, terkait erat dengan pola eksploitasi sumber daya alam yang tidak sustainable dan tentunya berpengaruh terhadap kualitas lingkungan hidup.

Hal ini disampaikan wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah Sultan B Najamuddin saat memberikan sambutan pada acara launching buku "Green Democracy" di Ballroom Fairmont hotel, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2024).

"Pada prinsipnya kita ingin demokrasi dan kualitas lingkungan hidup (ecology) kita selalu dalam suasana yang sejuk dan seimbang di era krisis iklim. Semuanya bisa dimulai dengan semangat rekonsiliasi dan persatuan nasional dari semua elemen bangsa", ujar Sultan mengawali sambutannya.

Keseimbangan demokrasi (check and balance) dan keseimbangan ecology, kata Sultan, menjadi kata kunci dari buku yang ditulisnya itu. Hijau bukan sekedar warna, tapi juga menjadi simbol harapan, tumbuh, muda, kemakmuran dan keseimbangan.

"Melalui buku ini kami menawarkan beberapa inovasi demokrasi yang relevan dengan ke-Indonesiaan kita. Baik dalam sistem pemilu, sistem parlemen dan sistem legislasi, juga tentunya penguatan lembaga DPD", tegasnya.

Lebih lanjut, calon ketua DPD RI itu mengungkapkan pihaknya sangat mendukung wacana pembentukan kabinet Zaken dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Untuk kepentingan pemisahan kekuasaan, para ketua umum partai politik sebaiknya kita tempatkan dalam struktur pimpinan MPR RI.

"Mari kita posisikan para tokoh ketua umum partai pada tempat yang lebih bermarwah sebagai Negarawan. Sebagai majelis syuro Nasional di MPR RI", usulnya.

Selain melakukan peluncuran buku, pada acara yang dihadiri oleh 110 anggota DPD terpilih itu, secara spontanitas juga dilangsungkan deklarasi bakal calon paket Pimpinan DPD RI periode 2024-2029.

Paket pimpinan tersebut akan diketuai Sultan B Najamuddin dan didampingi oleh 3 bakal calon wakil ketua, yakni Yorrys Raweyai, Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Tamsil Linrung. 

Seperti diketahui, pemilihan pimpinan DPD RI akan dilangsungkan dengan sistem paket yang mewakili 4 sub wilayah. Sejauh ini paket pimpinan DPD yang dipimpin Sultan telah mengantongi 110 dukungan dari total 152 anggota DPD terpilih.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Dalam Negeri Prof. Muhammad Tito Karnavian, Prof. Yusril Ihza Mahendra, Prof. Anwar Usman, Prof. Efendy Gadzali hingga Direktur Eksekutif WALHI Zenzy Suhadi.

Turut memberikan sambutan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah. Hadir juga beberapa Duta besar di dan diplomat negara sahabat seperti Dubes Rusia, Jepang, China, Seychelles hingga Head of Mission Georgia.