Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Film Drama Mengharukan yang Mengajak Penonton Melepaskan Perasaan

Ardi | Selasa, 15 Oktober 2024 - 14:56 WIB
Prilly Latuconsina dan Dikta Wicaksono Hadirkan Perjalanan Emosional yang Penuh Harapan

Film Drama Mengharukan yang Mengajak Penonton Melepaskan Perasaan
Press Conference Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Dok.ist
-

Jakarta - "Capek, namun harus tetap kuat dan bertahan!" Itulah perasaan yang dihadapi oleh Tari, karakter yang diperankan oleh Prilly Latuconsina dalam film drama terbaru Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Film ini merupakan karya terbaru dari Sinemaku Pictures yang disutradarai oleh Reka Wijaya, dan akan segera tayang di bioskop Indonesia mulai 17 Oktober 2024.

Dalam film yang penuh dengan ketegangan emosional ini, Prilly Latuconsina mengolah perasaan dan emosinya dengan sangat mendalam, menggambarkan seorang perempuan bernama Tari yang harus bertahan dalam kondisi yang penuh tekanan.

Setelah kakaknya meninggalkan rumah, Tari berjuang sendirian untuk menyelamatkan ibunya (Dominique Sanda) dari ayahnya (Surya Saputra) yang abusive. Selama bertahun-tahun, Tari menyimpan trauma besar yang membebani hidupnya. Dengan bantuan Baskara (Dikta Wicaksono), seorang pria temperamental yang bergabung dalam sebuah grup dukungan emosional, Tari mulai berusaha melepaskan beban masa lalunya.

Film ini mengangkat tema tentang pentingnya mengakui dan mengungkapkan perasaan sebagai langkah awal untuk penyembuhan. "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis" tidak hanya menjadi sebuah film drama, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang mengajak orang untuk lebih terbuka dengan emosi mereka. Melalui event sebelumnya yang bertajuk Bolehkah Sekali Saja Kita Menangis, film ini mengundang ribuan orang untuk mengolah rasa dan berbagi perasaan mereka bersama konselor profesional.

Tari, yang sejak kecil membawa luka batin akibat perlakuan ayahnya, akhirnya menemukan jalan untuk melepaskan kesedihannya. Namun, perjalanan itu tidak mudah. Ditemani oleh Baskara, Tari mulai berani mengungkapkan perasaan yang selama ini terpendam.

Film ini menggambarkan dengan sangat kuat bagaimana kesedihan dan trauma dapat membentuk kehidupan seseorang, dan betapa pentingnya dukungan dari orang-orang terdekat untuk melalui proses penyembuhan. Selain Prilly Latuconsina dan Dikta Wicaksono, film ini juga dibintangi oleh Widi Mulia (Nina), Ummi Quary (Ica), Kristo Immanuel (Agoy), Gracia JKT48 (Sarah), dan Antonio Blanco (Dimas). Ide cerita film ini dikembangkan oleh Umay Shahab, Prilly Latuconsina, dan Junisya Aurelita, sementara skenario ditulis oleh Junisya Aurelita.


baca juga :