Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menegaskan komitmennya untuk mengawal penguatan infrastruktur irigasi secara maksimal, guna mendukung pencapaian swasembada pangan dalam waktu yang lebih cepat.
Salah satu langkah konkret yang disiapkan adalah penguatan infrastruktur irigasi pada lahan intensifikasi dan ekstensifikasi yang mencakup irigasi primer, sekunder dan tersier.
Dalam rapat koordinasi belum lama ini di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Menteri Pekerjaan Umum, Jenderal Maruli menyampaikan bahwa total lahan yang akan diperkuat irigasi perairannya diperkirakan mencapai sekitar 2,3 juta hektare, sesuai dengan paparan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
“Bagi TNI, jika kita memperkuat kolaborasi seperti ini, saya yakin kita bisa mempercepat tercapainya swasembada pangan. Kenapa? Karena kita sudah memiliki catatan kerja yang sangat baik. Apalagi, TNI AD juga telah berhasil mengerjakan sistem pengairan hidrolik dan pipanisasi di beberapa daerah seperti Bawean, Sukabumi, dan lainnya,” kata Maruli dengan penuh keyakinan.
Dari kanan : KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Menurutnya Jenderal Maruli, penguatan infrastruktur irigasi merupakan langkah penting dalam mencapai swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah.
Ia menekankan bahwa program-program yang ada di Kementerian Pertanian harus menjadi perhatian bersama karena merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan kedaulatan pangan Indonesia.
“Program penguatan irigasi ini sangat vital. Saya yakin dengan kolaborasi yang solid antara semua pihak, kita dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan. Saya berharap kita dapat memberi perhatian lebih pada ketahanan pangan demi kepentingan bangsa,” kata Maruli.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menyambut baik kolaborasi lintas kementerian yang akan terjalin, termasuk peran penting TNI AD dalam pembangunan infrastruktur irigasi.
Amran menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian akan menyediakan sarana produksi, sementara Kementerian Pekerjaan Umum akan memastikan ketersediaan air yang cukup untuk tiga kali tanam. Sementara itu, TNI AD akan menjadi motor penggerak di lapangan, untuk mempercepat realisasi program ini.
“Kementan akan terus berupaya menyediakan sarana produksi, Kementerian PU akan memastikan pasokan air untuk tiga kali tanam, dan TNI AD akan menjadi motor penggerak di lapangan. Semua ini akan mengakselerasi upaya mencapai swasembada pangan,” jelas Amran.
Kolaborasi yang solid antara Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan TNI AD diharapkan dapat mendorong percepatan penguatan infrastruktur irigasi yang akan mendukung peningkatan produksi pangan di Indonesia, serta memastikan ketahanan pangan yang lebih baik bagi masa depan bangsa.