Peningkatan ASN, Kanwil Kemenag Jabar Bangun Kesalehan Sosial

Fuad Rizky Syahputra | Jumat, 27 Desember 2024 - 16:26 WIB
Keselahan sosial tidak hanya berbentuk materi, tetapi juga berbentuk lisan, pikiran, dan perbuatan, yang saling berkaitan satu sama lainnya. Selain itu juga meraih sejumlah prestasi yang layak dibanggakan.

Peningkatan ASN, Kanwil Kemenag Jabar Bangun Kesalehan Sosial
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Ajam Mustajam. Dok: Kemenag Jabar.
-

Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si., mengungkapkan bahwa di samping pekerjaan rutin yang dilaksanakannya, Kanwil Kemenag Jabar berupaya terus memberikan kontribusi dalam membangun kesalehan sosial.

Keselahan sosial tidak hanya berbentuk materi, tetapi juga berbentuk lisan, pikiran, dan perbuatan, yang saling berkaitan satu sama lainnya. Selain itu juga meraih sejumlah prestasi yang layak dibanggakan.

Hal itu diungkapkan Ajam pada kegiatan “Peningkatan Kapasitas Aparatur Sipil Negara yang Profesional dan Berkualitas di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat”, Senin (23/12/2024) di MAN 1 Kota Bandung.

Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Menteri Agama Dr. KH. Romo Raden Muhammad Syafei, SH. Didampingi Nona Gayatri Nasution staf ahli. Junisab Akbar staf ahli, Jaka Setiawan  Tenaga Ahli, Yuli Rahmawati seswamen.

Dijelaskan, kontribusi dalam kesalehan sosial antara lain memberi bantuan bidang sanitasi bagi untuk 27 madrasah.

Kemudian bantuan beasiswa pendidikan bagi siswa-siswi madrasah yang kurang mampu sebanyak 396 siswa. Juga bantuan pencahayaan untuk program Jabar Caang bagi 80 KK se-Jawa Barat, serta pemberian sembako bagi 8.000 orang yang membutuhkan.

Sementara itu prestasi yang sudah diraih di antaranya :

- Terbaik dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk Tim PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan Pelaksanaan Pembangunan Madrasah yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2023;

- Terbaik kedua atas penghargaan pelaksanaan penetapan status penggunaan BMN dan sertifikasi tanah negara dalam The Best BMN Warrior Award 2024. Penghargaan ini diberikan pada kegiatan Koordinasi Peningkatan Kualitas Person In Charge (PIC) Pengelola BMN di Megamendung, Bogor, Jawa Barat bulan Mei 2024;

- Satuan kerja terbaik peringkat pertama kategori Kantor Wilayah Tipe Besar dalam pelaksanaan pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2023 Kementerian Agama RI di Auditorium H.M. Rasjidi Kemenag Jakarta Mei 2024;

- Satuan kerja dengan nilai anggaran terbaik ke-2 tahun 2023 pada Rakernas Ditjen Bimas Kristen, Februari 2024. Peringkat pertama PIPK Tahun 2023 Kategori DIPA Besar dari Kementerian Agama Republik Indonesia pada Juni 2024. Pelaksanaan Pembangunan Madrasah Terbaik untuk Tim PPK dan Pelaksana Pembangunan SBSN Madrasah Jawa Barat Tahun 2023 dari Ditjen Pendidikan Islam.

Selain itu, Kanwil Kemenag Jabar mengantarkan Masjid Agung Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya dan Masjid Assalafiyyah, Pacet, Cianjur meraih penghargaan dalam Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRa) 2024 yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI di Swiss Belhotel Surakarta bulan Oktober 2024.

“Kita juga meraih juara umum Porsadin Nasional 2024 di Provinsi Lampung,” tuturnya.

Jumlah madrasah

Pada kesempatan itu Ajam juga menjelaskan tentang lembaga pendidikan yang berada di bawah Kemenag Jabar. Sekolah tersebut mencakup madrasah ibtidaiyah (MI) setara SD sebanyak 91, madrasah tsanawiyah (MTs) setara SMP sebanyak 161, dan madrasah aliyah (MA) setara dengan SMA sebanyak 77. Sedangkan KUA sebanyak 626. Sedangkan pondok pesantren ada 12.770 lembaga. 

Ajam pun mengungkapkan jumlah total daftar tunggu haji Jawa Barat yang mencapai 785.080 orang terdiri dari 363.945 pria dan 421.135 wanita. Menyinggung tentang jumlah penduduk dan rumah ibadah, Ajam menguraikan penganut Islam sebanyak 48.581.396 jiwa dengan rumah ibadah 62.973 buah.

Penduduk beragama Kristen sebanyak 883.850 orang, 315 rumah ibadah; penganut Katolik 303.633 jiwa, rumah ibadah 134 buah; penganut Konghucu 12.250 jiwa, jumlah rumah ibadah 33 buah; penganut Hindu 17.356 jiwa, rumah ibadah 36 buah; serta penganut Budha sebanyak 98.232 jiwa dengan 212 buah rumah ibadah.

Sementara itu penyuluh agama Islam berjumlah 5.436 orang; sebanyak 28 penyuluh agama Hindu; 140 penyuluh agama Kristen; 58 penyuluh agama Budha; 89 penyuluh agama Katolik, serta 19 penyuluh agama Konghucu.