Jakarta - PT Djakarta Lloyd (Persero) merupakan BUMN yang bergerak dibidang pelayanan angkutan kargo kontainer dan curah berbasis transportasi kapal laut yang telah berdiri sejak tahun 1950.
Sejak pendiriannya Djakarta Lloyd telah memiliki asset yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun dalam penanganannya, asset tersebut tidak terinventarisir dan dikelola dengan baik.
Kini Djakarta Lloyd dengan dukungan dari Kementerian BUMN RI selaku pemegang saham, sedang melakukan inventarisasi Aset yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan harapan asset ini nantinya akan bermanfaat bagi kemajuan usaha Djakarta Lloyd.
Dalam melakukan inventaris asset, Djakarta Lloyd didampingi oleh Jamdatun, BPKP, dan DJKN. Hal ini agar proses bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan peraturan dan undang – undang yang berlaku.
“Dalam masa kejayaannya, Djakarta Lloyd memiliki asset yang tersebar luas namun tidak dikelola dengan baik, sehingga saat ini kami akan melakukan inventarisasi asset secara maksimal untuk perusahaan,” terang Suyoto Direktur Utama PT Djakarta Lloyd dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Suyoto menjelaskan, beberapa aset yang sudah berhasil terinventarisasi diantaranya, tanah dan bangunan Villa Ciloto yang berlokasi di Bogor seluas 8000 m2, lahan yang berlokasi di Situbondo seluas 2.830 m2 dan tanah serta bangunan yang berlokasi di Ciniru, Kuningan seluas 207 m2.
“Aset yang sudah berhasil kami inventaris tentunya atas dukungan dari pemegang saham juga di damping oleh pihak-pihak terkait, tentu saja kami juga berencana untuk melakukan optimalisasi atas asset-asset perusahaan sehingga dapat dijadikan pengembangan bisnis bagi Djakarta Lloyd,”kata Suyoto
Untuk di ketahui, saat ini Djakarta Lloyd mengoperasikan 4 kapal milik, 3 kapal TC, 4 kapal KSO dan 5 kapal Penugasan Tol Laut. Di samping itu, dalam mengembangkan bisnisnya, perseroan saat ini sedang melakukan pembangunan 2 kapal tanker yg telah memiliki kontrak dengan Pertamina.