Update Kilang Tuban, Diruit Pertamina akan Temui Perwakilan dari Russia

Fuad Rizky Syahputra | Senin, 14 April 2025 - 13:11 WIB
Dua hari ini kita ada forum, nanti kita ada pembicaraan dengan perwakilan Rusia. Kita ada forum.

Update Kilang Tuban, Diruit Pertamina akan Temui Perwakilan dari Russia
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri. Dok: Istimewa.
-

Jakarta - PT Pertamina (Persero) menegaskan segera bertemu dengan perwakilan Rusia, termasuk PJSC Rosneft Oil Company, guna membahas kelanjutan nasib megaproyek Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan pertemuan dilangsungkan dalam dua hari ini, meski dia tidak menegaskan waktu persisnya.

“Dua hari ini kita ada forum, nanti kita ada pembicaraan dengan perwakilan Rusia. Kita ada forum,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, ditemui di sela agenda Konferensi Pers dan Launching IIGCE 2025, Senin (14/4/2025).

Saat dimintai konfirmasi apakah perwakilan Rosneft juga akan terlibat dalam forum tersebut, Simon merespons, “Sepertinya ada.”

Kendati demikian, dia menolak mengelaborasi apakah pertemuan tersebut akan membahas kepastian keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID) Rosneft atau menyangkut hal lain di proyek Kilang Tuban.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana sudah terlebih dahulu bertemu dengan perwakilan Rosneft Singapore Pte Ltd untuk membahas tindak lanjut keputusan FID di GRR Tuban.

“Kami sudah pernah bertemu sama Rusia lah, Rosneft. Rusia masih komitmen untuk menyediakan pendanaan,” tegas Dadan kepada Bloomberg Technoz, ditemui di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Kertapati, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (21/3/2025).

“Perwakilan yang datang ke saya kan Wakil Menterinya [Rusia]. Jadi di bawahnya ya Rosneft," lanjutnya, tanpa mendetailkan kapan dan di mana pertemuan tersebut berlangsung.

Dadan mengatakan hingga kini pemerintah masih mempertahankan janji FID Rosneft untuk melanjutkan proyek GRR, yang terkatung-katung usai sektor migas Rusia disanksi Barat menyusul invasinya ke Ukraina pada Februari 2022.

Akan tetapi, bahkan setelah mengantongi komitmen kelanjutan ivestasi dari perwakilan investor Rusia tersebut, Dadan masih tak kunjung bisa memastikan kapan FID Kilang Tuban bisa dirampungkan Rosneft.

“Kan harus ada duitnya dahulu ya. Namun, sudah ada komitmen dari situ,” ujar Dadan.

Keputusan FID Rosneft di GRR Tuban yang berjalan lambat diakui juga oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

Sekretaris Perusahaan KPI Hermansyah Y Nasroen mengatakan proses FID itu memang meleset dari target finalisasi yang ditetapkan Kementerian ESDM pada November 2024.

“Saya enggak tahu detailnya seperti apa, [lambatnya] karena apanya. Akan tetapi, memang sepertinya proses FID-nya yang mungkin agak terlambat gitu ya, karena ini kan memang besar banget [proyeknya],” kata Hermansyah saat ditemui dalam kegiatan media gathering, medio bulan lalu.

Menurutnya, alasan proyek GRR Tuban berjalan lambat di antaranya adalah karena kilang yang didesain berkapasitas 300.000 barel per hari (bph) itu dimulai dari awal dalam proses pembangunannya.