Pemerintah Dorong Sistem Tracing Sawit Nasional untuk Perkuat Tata Kelola dan Daya Saing Global

Kiki Apriyansyah | Kamis, 22 Mei 2025 - 19:28 WIB
Sistem informasi dan tracing ini akan menjadi nilai tambah bagi komoditas kelapa sawit Indonesia di pasar global.

Pemerintah Dorong Sistem Tracing Sawit Nasional untuk Perkuat Tata Kelola dan Daya Saing Global
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
-

Jakarta - Pemerintah terus berkomitmen mengoptimalkan potensi komoditas unggulan Indonesia, termasuk kelapa sawit, guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Komoditas ini tak hanya menyumbang devisa ekspor dalam jumlah besar, tetapi juga menyerap jutaan tenaga kerja di seluruh nusantara.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola industri sawit yang berkelanjutan dan transparan, Tim Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) menyampaikan laporan perkembangan pengembangan sistem informasi dan tracing kelapa sawit nasional kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/05).

“Pemerintah terus mendorong penguatan sistem informasi berbasis teknologi untuk menjawab tantangan transparansi dan keberlanjutan. Sistem informasi dan tracing ini akan menjadi nilai tambah bagi komoditas kelapa sawit Indonesia di pasar global,” ujar Menko Airlangga dalam pertemuan tersebut.

Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi atas langkah progresif yang dilakukan Tim ISPO dalam mendorong reformasi tata kelola sawit nasional. Ia menekankan pentingnya sistem yang sederhana namun efektif agar dapat digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan, mulai dari petani hingga eksportir.

“Sistem tracing harus dirancang simple dan user-friendly agar bisa diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Jadi, sistemnya sederhana tapi juga tetap bisa memfasilitasi pasar global,” tegasnya.

Sistem informasi dan tracing kelapa sawit yang sedang dikembangkan mencakup data sertifikasi, lokasi perkebunan, dan indikator keberlanjutan lingkungan. Teknologi ini akan menjamin transparansi rantai pasok dari hulu ke hilir serta mendukung kepatuhan terhadap standar domestik dan internasional.

Dalam pengembangannya, sinergi antar Kementerian/Lembaga, pelaku usaha, akademisi, dan pemantau independen dinilai sangat penting. Sistem ini juga diharapkan dapat terintegrasi dengan kebijakan strategis nasional, termasuk peta jalan industri sawit berkelanjutan.

“Kelapa sawit merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Dengan sistem tracing yang andal, kita bisa tunjukkan bahwa sawit Indonesia dikelola secara bertanggung jawab dan sesuai prinsip keberlanjutan,” kata Menko Airlangga.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Kemenko Perekonomian, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, serta Direktur Utama PT Surveyor Indonesia.