Teh Aanya Dorong Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih di Seluruh Desa Jawa Barat

Kiki Apriyansyah | Rabu, 11 Juni 2025 - 12:36 WIB
Teh Aanya mengatakan KMP bukan sekadar program seremonial, melainkan langkah strategis untuk membebaskan masyarakat desa dari jeratan rentenir, pinjaman online ilegal, dan ketergantungan terhadap tengkulak yang selama ini membebani petani serta pelaku UMKM.

Teh Aanya Dorong Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih di Seluruh Desa Jawa Barat
Anggota DPD RI Aanya Rina Casmayanti
-

Bandung - Anggota DPD RI asal Jawa Barat, Aanya Rina Casmayanti yang akrab disapa Teh Aanya menyuarakan dorongan kuat untuk percepatan pendirian Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh desa di Jawa Barat. Menurutnya, KMP bukan sekadar program seremonial, melainkan langkah strategis untuk membebaskan masyarakat desa dari jeratan rentenir, pinjaman online ilegal, dan ketergantungan terhadap tengkulak yang selama ini membebani petani serta pelaku UMKM.

Teh Aanya mengapresiasi peran aktif Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat yang menggandeng pemerintah kabupaten/kota demi merealisasikan target pembentukan KMP di 5.311 desa hingga peringatan Hari Koperasi pada 12 Juli 2025. Namun, ia menyoroti masih adanya kendala teknis dan miskomunikasi di beberapa daerah, seperti Kota Depok.

"Hari Koperasi tinggal hitungan hari. Saya yakin Dinas bisa menyelesaikan persoalan miskomunikasi dengan Pemkot Depok. Koperasi ini harus berdiri serentak," ujar Teh Aanya melalui keterangan resminya, Selasa (10/6/2025).

Ia mengingatkan bahwa KMP tidak boleh berhenti sebagai simbol politik atau prasasti semata. Menurutnya, program ini harus menjadi warisan nyata bagi pembangunan ekonomi desa.

"Koperasi Merah Putih harus menjadi legacy, bukan sekadar prasasti. Ini era baru, di mana desa jadi pusat pembangunan. Jangan biarkan program ini tinggal nama tanpa hasil nyata," ujarnya dengan penuh semangat.

Teh Aanya menekankan pentingnya pengelolaan KMP secara profesional dan berkelanjutan. Ia mendorong agar setiap unit KMP memiliki sumber daya manusia yang berintegritas, infrastruktur memadai, kecukupan modal, serta strategi bisnis yang terukur dan adaptif terhadap perubahan.

"Saya akan pastikan KMP punya empat fondasi kuat: Man, Machine, Money, and Method. Harus ada keseriusan agar KMP benar-benar memberi dampak," katanya.

Sebagai senator, Teh Aanya menyatakan komitmennya untuk terus mengawal sinergi lintas lembaga, termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kementerian Desa, dan Kementerian Koperasi dan UKM. Ia menilai KMP dapat menjadi jawaban atas tantangan ekonomi desa, memperluas inklusi keuangan, serta menciptakan lapangan kerja di tingkat lokal.

Diketahui, Koperasi Merah Putih merupakan program unggulan pemerintah berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025. Koperasi ini didesain sebagai motor penggerak ekonomi desa dengan mengusung semangat gotong royong, kekeluargaan, dan partisipasi aktif masyarakat. KMP akan bergerak di berbagai sektor strategis, seperti simpan pinjam, klinik desa, apotek murah, logistik, hingga penyediaan sembako.

Setiap unit KMP dirancang untuk menerima dana awal sebesar Rp3–5 miliar dan diharapkan mampu menekan inflasi, memperpendek rantai distribusi, serta meningkatkan daya saing produk lokal.

"Kuncinya adalah konsistensi dan inovasi berkelanjutan. Kalau ini berhasil, anak cucu kita akan merasakan manfaatnya dalam jangka panjang," pungkas Teh Aanya.


baca juga :