Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD blak-blakan membongkar fenomena Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ditunggangi oleh pihak tertentu.
"Ini soal gerakan yang membonceng nama Habib Rizieq Shihab, FPI, 212, dan sebagainya. Gerakannya agak memanas dan kami harus hati-hati juga menghadapinya," kata Mahfud MD di Karni Ilyas Club, Sabtu (5/12/2020).
Menurut Mahfud, kekuatan gerakan tersebut sangat gampang untuk memberangusnya. Bahkan, jika dihitung kekuatannya tidak kalah besar dengan pemerintah.
"Bayangkan kalau kami mau membungkam orang yang berkumpul, pakai sirine tiga mobil saja pasti bubar. Itu baru satu Kodam, belum Marinir, belum Kopassus, dan yang lain. Kalau mau dikerahkan gampang sekali. Tapi kita ini kan negara demokrasi," jelas Mahfud MD.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan pemerintah tak ingin menakuti rakyat dan menyadari ada kalanya orang berkumpul karena idealisme yang tidak tersalurkan.
Maka, Mahfud meminta pendekatan persuasif yang justru disalahpahami orang.
"Oleh sebab itu kelihatan, lho kok pemerintah ini gamang. Ya kalau tidak mau gamang, bertindak keras, ya bisa saja. Namun, kita menjaga agar rakyat tidak takut sama aparat, tidak ada pelanggaran HAM dan supaya demokrasi tetap berjalan dan lebih baik," kata Mahfud MD.