Jakarta - Perum Bulog akan terus mengupayakan penyediaan bansos beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang tidak mampu di 2021. Hal ini dikarenakan, selain menjamin pangan untuk keluarga penerima manfaat (KPM), kehadiran bansos beras juga bisa membuat penyerapan beras di petani lebih besar.
“Kita sedang upayakan bansos beras di 2021. Ini program bagus karena bisa menyerap gabah lebih banyak lagi,” ujar Wakil Direktur Utama Perum Bulog Gatot Trihargo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta beberapa waktu lalu.
Penyerapan untuk masa panen pada 2021 sendiri disebut Gatot telah disiapkan Bulog lewat gudang-gudang beras di beberapa provinsi. Persiapan bahkan telah dimulai dengan menampung beras hasil panen musim tanam 2020.
"Masa panen raya pada Maret mendatang sudah kita perhitungkan, di mana Bulog akan melakukan penyerapan hasil produksi petani. Yang pasti kami akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian," kata Gatot.
Bulog tercatat telah menyerap sekitar 1,25 juta ton beras per 30 Desember 2020. Selain melakukan penyerapan, Bulog juga melakukan penyaluran beras untuk program bantuan sosial melalui program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) dan bantuan sosial beras (BSB).
Dari kedua program tersebut, total penyaluran beras mencapai 764.000 ton. Penyaluran beras untuk bansos menjadi kanal terbesar kedua setelah penyaluran untuk stabilisasi harga yang sampai 30 Desember 2020 mencapai 1,01 juta ton.