Jakarta - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mengatakan penemuan drone bawah laut atau seaglider di perairan Pulau Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai mata-mata. Sehingga penemuan ini harus mendapatkan perhatian serius.
"Itu mata-mata, kita sudah koordinasi dengan Danlantamal (Lantamal VI Makassar)," ujar Nurdin, Selasa (5/1/2021).
Nurdin menyebut pihaknya sudah komplain ke pihak yang diduga sebagai pemilik seaglider tersebut. Namun dia tidak secara spesifik menyebut pemilik seaglider tersebut.
"Jadi itu kita sudah komplain lewat nota diplomatik ke Kedutaan Besar China," katanya.
Sebagamana diketahui, beberapa waktu lalu seorang nelayan di Sulawesi menemukan drone bawah laut yang diduga milik China di perairan Selayar. UUV diangkat dari air oleh nelayan setempat pada tanggal 20 Desember lalu, tapi baru dilaporkan ke pihak berwenang enam hari kemudian.
Drone yang ditemukan tersebut memiliki panjang 225 cm, dengan lebar sayap 50 cm dan antena sepanjang 93 cm. Awalnya drone ini diserahkan ke polisi, tetapi sekarang telah disita oleh pihak TNI dan dipindahkan ke Pangkalan Angkatan Laut Utama ke-6 di Makassar untuk diperiksa.