Air Bersih Hadir di NTT, BNPB Resmikan 39 Titik Sumur Bor

Redaksi | Rabu, 10 September 2025 - 00:07 WIB
Setiap sumur memiliki kedalaman lebih dari 120 meter dan mampu melayani rata-rata 112 Kepala Keluarga. Secara keseluruhan, lebih dari 4.000 jiwa di TTU, Kupang, Belu, Rote Ndao, Sabu Raijua, Lembata, Sumba, hingga Flores, akan merasakan manfaatnya.

Air Bersih Hadir di NTT, BNPB Resmikan 39 Titik Sumur Bor
Anak- anak di Desa Kiuola, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timur Tengah Utara, menggunakan air bersih dari sumur bor sumber air bersih yang di bangun oleh BNPB. Dok: BNPB.
-

Jakarta - Senyum lega menghiasi wajah warga Desa Kiuola, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), saat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meresmikan penggunaan 39 sumur bor baru yang tersebar di 13 kabupaten/kota Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (28/8/2025).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan, pembangunan sumur bor ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah menjawab keresahan masyarakat terkait krisis air bersih yang kerap muncul saat musim kemarau.

“Negara hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar warga. Sumur-sumur ini dibangun atas dasar aspirasi yang datang langsung dari masyarakat,” tegasnya.

Setiap sumur memiliki kedalaman lebih dari 120 meter dan mampu melayani rata-rata 112 Kepala Keluarga. Secara keseluruhan, lebih dari 4.000 jiwa di TTU, Kupang, Belu, Rote Ndao, Sabu Raijua, Lembata, Sumba, hingga Flores, akan merasakan manfaatnya.

BNPB menjelaskan, biaya pengerjaan satu titik sumur berkisar Rp400–800 juta, bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) penanganan darurat. Faktor geologi NTT yang didominasi tanah berbatu dan kering membuat biaya pengeboran lebih tinggi dibanding daerah lain.

Bagi warga, kehadiran air bersih membawa perubahan besar. Florencia (62), warga Kiuola, mengaku kini tak lagi harus berjalan jauh dengan jerigen hanya untuk mendapat air keruh dari sungai.
“Sekarang air sudah dekat. Hidup terasa lebih ringan,” ucapnya penuh syukur.

Program ini menjadi tahap awal dari upaya berkelanjutan BNPB dalam mengatasi krisis air di NTT. Evaluasi di 13 kabupaten akan menjadi dasar untuk memperluas pembangunan sumur bor di masa mendatang.