Novita Wijayanti : Ditjen Perkeretaapian Perlu Cara Khusus Atasi Peredaran Narkoba

Youtube | Kamis, 16 Januari 2020 - 19:34 WIB
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR RI dengan Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI, Novita Wijayanti mengatakan bahwa pihak perkeretaapian harus meningkatkan pengawasan terhadap distribusi narkoba lewat kereta. 

Novita Wijayanti : Ditjen Perkeretaapian Perlu Cara Khusus Atasi Peredaran Narkoba
Istimewa
-

Jakarta - Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR RI dengan Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI, Novita Wijayanti mengatakan bahwa pihak perkeretaapian harus meningkatkan pengawasan terhadap distribusi narkoba lewat kereta. 

Anggota Fraksi Gerindra ini pun meminta PT KAI bisa dengan memasang x-ray di setiap pintu masuk stasiun. 

“PT KAI agar memeriksa barang bawaan penumpang. Ini untuk mengantisipasi penyeludupan narkoba,” ujar wanita dari Dapil Jateng VIII (Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas) ini. 

Novita mengatakan, transportasi melalui kereta api menjadi alternatif pengiriman narkoba. Ia berharap, nantinya pengelola moda transportasi bisa memeriksa seluruh barang bawaan penumpang.

“KAI perlu lakukan pengecekan barang bawaan penumpang. Nanti setiap penumpang bisa diperiksa,” ujarnya.  

Menurut dia,  Stasiun Purwokerto (PWT) adalah stasiun kereta api kelas besar. Stasiun ini berada di Kober, Purwokerto Barat, Banyumas. 

Dari data Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jateng, Kabupaten Banyumas dinilai sebagai wilayah rawan untuk jalur lalu lintas peredaran narkoba. Apalagi, Banyumas juga menempati urutan ke-3 terkait permasalahan narkoba di Provinsi Jawa Tengah, setelah Solo dan Semarang.

Pembangunan Jalan

Novita juga berharap, Kemenhub  perlu mempercepat pembangunan jalan layang di beberapa persimpangan di Jalan Banyumas-Purwokerto. Pasalnya, mobilitas warga sering terhambat karena kemacetan.

"Jalan layang penting untuk mengurai kemacetan di perlintasan Banyumas. Menurut saya, Banyumas memang harus sudah menambah jalan layang," ujarnya. 

Pengoperasian jalan layang di Banyumas diharapkan bisa mengurangi kemacetan hingga lebih dari 50 persen di simpang Banyumas. Kemacetan parah berada di pertigaan pom bensin Ajibarang dan perlintasan rel kereta api Sumpiuh.

“Di sini sering macet parah,” katanya. 

Pelebaran jalan di Banyumas dan pembangunan jembatan layang menjadi solusi mengantisipasi kemacetan. Arus lalu lintas menuju Pantura dari arah Purwokerto dan jalur selatan melalui persimpangan SPBU Ajibarang, sering padat merayap.

Permintaaan Novita ini sejalan dengan prioritas pembangunan Kabupaten Banyumas yang menekankan pada pembangunan Infrastruktur.  Saat ini Pemkab Banyumas sedang mengerjakan enam paket pembangunan jalan yang berasal dari realisasi serapan DAK.

Enam paket tersebut meliputi perbaikan ruas Jalan Ketapang-Gunung Lurah sepanjang 3,275 km; ruas Jalan Karanglewas-Sokawera sepanjang 1,65 km; ruas Sultan Agung-Sangkal Putung sepanjang 5,6 km; ruas Jalan Sokawera-Sumpiuh sepanjang 3 km, ruas Jatilawang-Kesugihan sepanjang 2,61 km dan terakhir untuk jalur lingkar Wangon barat sepanjang 1,65 km. 


baca juga :