Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyebut capaian investasi sebesar Rp357,17 triliun dalam setahun terakhir merupakan bukti bahwa kebijakan tata ruang kini menjadi fondasi strategis pembangunan nasional yang berkelanjutan.
“Investor kini tidak lagi ragu menanamkan modal karena tata ruang telah memberikan kepastian, transparansi, dan koordinasi lintas sektor yang semakin solid. Semua dimulai dari kepastian ruang,” ujar Nusron di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Capaian investasi tersebut bersumber dari produk persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) yang menjadi kewenangan pusat. Peningkatan signifikan juga terjadi pada penerbitan dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang kini terintegrasi dengan sistem Online Single Submission (OSS), mempercepat proses perizinan investasi di berbagai wilayah.
Nusron menegaskan, setiap RDTR yang disusun tidak hanya fokus pada zonasi ekonomi, tetapi juga memperhitungkan daya dukung lingkungan dan mitigasi bencana. Dengan demikian, tata ruang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan ekologi.
“Dalam visi Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, pembangunan harus menyentuh seluruh wilayah tanpa mengorbankan lingkungan. Karena itu, tata ruang kami dorong menjadi acuan utama dalam seluruh proses pembangunan,” jelasnya.
Ke depan, Kementerian ATR/BPN berkomitmen mempercepat sinkronisasi tata ruang antara pusat dan daerah serta memperluas digitalisasi dokumen RDTR agar pemanfaatan ruang nasional semakin efisien, adaptif, dan inklusif.
“Tata ruang adalah kunci untuk memastikan setiap jengkal tanah dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat,” pungkas Nusron.