Ekonomi RI Tangguh, Airlangga: Indeks Konsumen Masih di Atas 100, Investasi Tembus Rp1.434 Triliun

Kiki Apriyansyah | Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:57 WIB
Di tengah dinamika ekonomi global yang masih bergejolak, Indonesia kembali menunjukkan ketangguhannya. Dari ruang rapat di Istana Kepresidenan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membawa kabar optimisme: berbagai indikator utama ekonomi nasional masih bergerak di zona positif. Indeks kepercayaan konsumen terjaga di atas angka 100, investasi menembus Rp1.434 triliun, dan aktivitas industri terus berdenyut.

Ekonomi RI Tangguh, Airlangga: Indeks Konsumen Masih di Atas 100, Investasi Tembus Rp1.434 Triliun
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menkue Purbaya Yuhdi Sadewa memberikan Keterangan Pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
-

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025). Dalam rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto itu, pemerintah membahas perkembangan terbaru perekonomian nasional.

Airlangga mengungkapkan, sejumlah indikator utama ekonomi Indonesia masih menunjukkan tren positif. Menurutnya, hal ini menjadi bukti kuatnya daya tahan ekonomi Tanah Air di tengah dinamika global.

“Relatif perekonomian dari berbagai indeks angkanya cukup baik. Indeks konsumen masih di atas 100 sampai 115, ritel tumbuh 5,8%, dan PMI berada di level 50,4,” ujar Airlangga dalam keterangannya usai mengikuti Ratas.

Sektor investasi dan konsumsi masyarakat juga terus menunjukkan perbaikan. Realisasi investasi nasional tercatat mencapai Rp1.434,3 triliun, sementara Mandiri Spending Index naik ke level 297 menjelang akhir tahun. Kinerja perbankan ikut meningkat, seiring naiknya utilisasi kapasitas industri yang menandakan aktivitas ekonomi terus bergerak.

Airlangga juga menyinggung sejumlah program unggulan lintas sektor yang akan berlanjut pada tahun 2026. Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan regulasi pendukung agar program prioritas nasional berjalan berkesinambungan.

“Regulasinya sudah disiapkan, seperti PPh final untuk UMKM sampai 2027, PPh 21 untuk sektor pariwisata dan industri padat karya, serta PPN DTP untuk sektor perumahan. Selain itu, ada juga diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian,” jelas Airlangga.

Presiden Prabowo, lanjut Airlangga, memberi perhatian khusus pada program strategis di sektor pertanian, kelautan, dan perikanan. Salah satunya melalui penguatan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah sumber daya alam.

“Bapak Presiden juga mendengarkan laporan dari berbagai sektor, termasuk pertanian terkait hilirisasi, revitalisasi tambak pantura 20 ribu hektare, pengembangan tambak udang di NTT, modernisasi kapal, serta program Makan Bergizi Gratis,” tutur Airlangga.

Pemerintah memastikan seluruh kementerian teknis telah menyiapkan laporan pelaksanaan program prioritas tersebut. Pemantauan akan terus dilakukan hingga akhir tahun depan agar setiap kebijakan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

“Hampir seluruh kementerian menyampaikan program andalan masing-masing. Program ini dimonitor sampai akhir 2025,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS), Airlangga menyebut pembahasan akan dilanjutkan setelah KTT APEC pada akhir bulan ini. Fokusnya adalah penyelesaian aspek legal drafting antara kedua negara.

“Kita sudah bahas agar produk yang tidak diproduksi AS seperti kelapa sawit, kakao, dan karet mendapat tarif nol persen. Kita juga minta hal yang sama untuk komoditas tertentu yang masuk rantai pasok industri kesehatan,” pungkas Airlangga.


baca juga :