JAKARTA - Peluncuran karakter virtual (Vtuber) bernama Sena Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang viral di media sosial menuai beragam reaksi publik. Banyak warganet menilai visual karakter tersebut kurang etis dan tidak pantas mewakili lembaga negara.
Menanggapi hal itu, Kepala Biro Protokol Humas dan Media Sekretariat Jenderal (Setjen) DPD RI, Mahyu Darma, menjelaskan bahwa Vtuber yang tengah ramai diperbincangkan bukanlah proyek resmi lembaga, melainkan bagian dari laporan aktualisasi seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang sedang mengikuti Latihan Dasar (Latsar).
“Pada dasarnya itu merupakan proyek pribadi CPNS dalam upaya meraih kelulusan dalam Latsar, dan tidak menggunakan anggaran negara dalam pembuatannya,” ujar Mahyu Darma di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
“Namun memang perlu adanya pembinaan dan pengarahan lagi ke depan agar lebih baik dan bisa diterima masyarakat,” tambahnya.
Mahyu menjelaskan, ide membuat maskot digital atau Vtuber ini merupakan salah satu inovasi CPNS di lingkungan Bagian Humas dan Fasilitasi Pengaduan, Biro Protokol Humas dan Media. Tujuannya adalah untuk menciptakan sarana komunikasi yang lebih dekat dengan kalangan muda dan audiens digital.
“Maksud dan tujuan Vtuber Sena sebenarnya positif, yaitu menjembatani komunikasi antara DPD dengan audiens yang lebih muda. Meski demikian, dalam eksekusinya seharusnya lebih mengedepankan ciri khas Indonesia,” tutur Mahyu.
Lebih lanjut, Mahyu menegaskan bahwa secara kelembagaan, DPD RI terus berupaya memperkuat narasi daerah melalui berbagai kegiatan.
“Kemarin kami baru saja menyelenggarakan DPD Award yang memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh daerah di bidang sosial, kebudayaan, pariwisata, perlindungan anak dan perempuan, serta ekonomi kreatif,” ujarnya.
“Dalam waktu dekat, kami juga akan melaksanakan program Duta DPD RI yang melibatkan pemuda-pemudi inovatif dari berbagai daerah,”ucapnya.
Menurut Mahyu, langkah-langkah tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap kreativitas dan kepemimpinan generasi muda, sekaligus upaya mencetak ASN yang berkualitas, profesional, dan berintegritas.
“Dalam konteks ini, kami berkomitmen penuh membina calon ASN yang tidak hanya cakap dalam tugasnya, tetapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika zaman tanpa mengesampingkan nilai kesopanan dan etika,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Mahyu menyampaikan apresiasi kepada publik atas perhatian dan kritik yang diberikan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat dan media yang telah mengingatkan. Hal ini menjadi bahan koreksi untuk perbaikan ke depannya,” pungkasnya.