Kepala BNPB Suharyanto Ajak Warga Kebumen Tingkatkan Mitigasi Bencana

Redaksi | Selasa, 04 November 2025 - 16:00 WIB
Dalam peresmian Jembatan Weton Kulon di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana bagi masyarakat di wilayah rawan.

Kepala BNPB Suharyanto Ajak Warga Kebumen Tingkatkan Mitigasi Bencana
Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto. Dok: Istimewa.
-

Jakarta - Dalam peresmian Jembatan Weton Kulon di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana bagi masyarakat di wilayah rawan.

Suharyanto menyebutkan, wilayah selatan Kebumen merupakan jalur lempeng aktif yang berpotensi mengalami gempa bumi dan tsunami. Namun, ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu takut, asalkan kesiapsiagaan terus ditingkatkan.

“Kita tidak bisa mencegah kapan bencana terjadi, tapi kita bisa mengurangi dampaknya melalui kesiapan dan mitigasi,” ujar Suharyanto.

Peringatan itu disampaikan di hadapan pemerintah daerah dan warga yang hadir dalam peresmian jembatan yang dibangun kembali oleh BNPB dengan dana hibah sebesar Rp14 miliar. Jembatan yang rusak akibat banjir bandang pada 2022 itu kini rampung lebih cepat dua bulan dari target.

Menurut Kepala BNPB, pembangunan infrastruktur pascabencana harus diikuti dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan risiko yang mungkin muncul di masa depan. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk tidak berhenti di tahap rekonstruksi fisik, tetapi juga memperkuat edukasi mitigasi.

“Kebumen harus jadi contoh daerah yang tangguh bencana. Kita tidak boleh hanya membangun kembali, tapi juga belajar agar lebih siap menghadapi risiko di masa mendatang,” katanya.

Suharyanto juga menegaskan pentingnya transparansi dan pendampingan dalam setiap proyek yang dibiayai negara agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara berkelanjutan.

“Tolong setiap penggunaan aset negara didampingi dan dijaga. Kita negara hukum, semua harus transparan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tegasnya.

Peresmian tersebut disambut antusias masyarakat Weton Kulon. Jembatan yang kini dapat kembali digunakan menjadi simbol kebangkitan warga setelah tiga tahun terisolasi akibat bencana.