Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menargetkan pada tahun depan (2026) akan menyalurkan dana hingga Rp1 triliun per hari ke SPPG di seluruh Indonesia.
Dadan mengatakan, target tersebut merupakan bagian dari upaya memperluas jangkauan penerima manfaat MBG yang mencakup 82,9 juta jiwa.
Dimana, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah, ibu hamil, dan kelompok rentan gizi lainnya.
“Ketika kementerian lain belum mencairkan keuangan, uang kami sudah akan ada di rekening satuan-satuan pelayanan pemenuhan gizi di seluruh Indonesia. Setiap hari antara 900 miliar sampai 1 triliun akan dikirimkan,” ujar Dadan di Jakarta.
Dadan menjelaskan, sistem penyaluran dana dilakukan setiap 12 hari, sehingga pada paruh pertama Januari 2026, total dana yang tersalurkan dapat mencapai Rp 9–10 triliun.
Dananya, digunakan untuk pembelian bahan baku dari petani, peternak, dan nelayan sebagai biaya operasional bagi pekerja di satuan pelayanan, serta insentif bagi mitra pelaksana program.
“Anaknya dikasih makan di sekolah, bapaknya bisa bertani sayur, dan ibu-ibu yang tadinya berpenghasilan Rp 1 juta per bulan bisa naik jadi Rp 2 juta per bulan. Jadi semuanya ikut merasakan manfaatnya,” kata Dadan.
BGN menargetkan seluruh 82,9 juta penerima manfaat dapat terlayani pada akhir 2026, dengan total anggaran sekitar Rp 335 triliun.
Hingga saat ini, BGN mencatat, Program MBG telah menjangkau 40,8 juta penerima manfaat melalui 14.004 SPPG di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan.
Sedangkan total investasi yang terbangun dari para mitra mencapai Rp 28 triliun, seluruhnya tanpa dana pemerintah.