Pertamina Hadirkan E-Mas Bayu dan E-Mbak Mina Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tertinggal

Ardy | Senin, 05 Juli 2021 - 09:56 WIB
Keberhasilan tersebut, kata Fajriah, tentunya yang menjadi harapan dan komitmen Pertamina sejak awal mencanangkan program tersebut.

Pertamina Hadirkan E-Mas Bayu dan E-Mbak Mina Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tertinggal
Ilustrasi Pemanfaatan Tenaga Surya dan Angin untuk memenuhi kebutuhan listrik di Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
-

Jakarta – PT Pertamina (Persero) berhasil mengembangkan program inovasi energi terbarukan berbasis masyarakat sesuai standar ISO 26000, melalui program E-mas Bayu (Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin) dan E-mba Mina (Energi Mandiri Tambak Ikan).

Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman  mengatakan, inovasi ini berhasil dimanfaatkan oleh warga di salah satu tempat terpencil atau terisolasi di Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. 

“Dimana melalui kedua program tersebut, Pertamina berhasil memenuhi kebutuhan listrik dan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Fajriyah kepada FIVE. 

Fajriah melanjutkan, Pertamina melalui program E-mas Bayu berhasil membangun jaringan listrik yang dimana jaringan listrik PLN tidak masuk (off-grid) pada wilayah tersebut. Alhasil Dusun Bondan pun mampu menjadi kawasan mandiri energi terbarukan yang mampu menghasilkan daya sebesar 12.000 WP.

Lalu dampak positif bagi masyarakat Dusun Bondan, kata Fajriah, dengan adanya inovasi program E-mas Bayu, mampu mengalirkan energi baru dan terbarukan ke 78 rumah tangga, satu sekolah, satu masjid, dan dua rumah produksi. Serta Energi mandiri tenaga surya dan angin sudah mencover setidaknya 98% dari wilayah desa. 

“Pembangunan energi terbarukan ini berhasil mengubah Dusun Bondan yang tadinya gelap gulita menjadi terang benderang karena pembangkit listrik mandiri yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,”ujarnya.

Keberhasilan tersebut, kata Fajriah, tentunya yang menjadi harapan dan komitmen Pertamina sejak awal mencanangkan program tersebut.

Selain program E-mas Bayu, Pertamina juga berhasil menjalankan program E-mbak Mina atau Energi Mandiri Tambak Ikan. Melalui program E-mbak Mina masyarakat di Dusun Bondan mampu menghasilkan 160 kg bandeng, 50 kg udang, 20 kg kepiting per bulan serta memunculkan dua kegiatan ekonomi kreatif, yakni Ibu Mandiri dan Ibu Mekar Jaya. 

Menurut Fajriah, keberhasilan program tersebut memberikan dampak yang sangat besar terhadap taraf hidup ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Diantaranya yaitu terjadinya penghematan pengeluaran sebesar 75% dari Rp 9.600.000 menjadi Rp 2.400.000 per tahun.

Disamping itu juga, kata Fajriah dampak dari program ini, meningkatan pendapatan masyarakat sebesar 75% atau sekitar Rp 18.000.000 setiap anggota kelompok.  Pendapatan ini dari pemanfaatan hasil tambak  yang menghasilkan hingga  1.920 kg bandeng, 600 kg udang, dan 240 kg kepiting setiap tahun.

Fajriah mencontohkan desa mandiri energi listrik lain yang terletak di Dusun Bondan, Desa Tepian, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Desa ini menggunakan dan mengembangkan solar cell home system (SHS) dan PLTS komunal untuk mengaliri listrik bagi 270 KK di Desa Tepian sehingga mampu menurunkan emisi hingga 80 persen.

“Pemanfaatan energi terbarukan mendorong tumbuhnya kelompok pengelola & PLTS komunal berupa BUMDES dengan pendapatan sebesar Rp134,7 juta /tahun,”pungkasnya.