Audensi dengan BEM PTMI, LaNyalla : Mahasiswa Sekarang Melempem, Tidak Kritis Lagi

Yapto Prahasta Kesuma | Senin, 14 Februari 2022 - 16:40 WIB
Dijelaskan LaNyalla, mahasiswa itu elemen penting yang mampu mengubah negara ini. Kalau mahasiswa sudah tidak lagi kritis artinya negara ini tidak ada perbaikan.

Audensi dengan BEM PTMI, LaNyalla : Mahasiswa Sekarang Melempem, Tidak Kritis Lagi
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menerima audiensi Keluarga Besar Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia (BEM PTMI).
-

Jakarta - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengkritik keras sikap mahasiswa. Menurut LaNyalla, kaum mahasiswa saat ini melempem dan tidak kritis terhadap persoalan bangsa.

Hal itu disampaikan LaNyalla saat menerima audiensi Keluarga Besar Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia (BEM PTMI), di ruang kerja Ketua DPD RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/2/2022).

Ketua DPD RI didampingi Staf Khusus Ketua DPD RI Togar M Nero. Rombongan BEM PTMI yang hadir antara lain Nadief RH (Koordinator Presidium Nasional BEM PTMI), M Tri Saputro (Sekjen BEM PTMI), Naufal Muhammad (Presnas Zona V), Andi Gilang (Presnas Zona IV), Faisal Abdul (Presnas Zona III) dan Erfanda Anfi Mada (Wapresma UM Surabaya).

"Beberapa kurun waktu terakhir, mahasiswa sudah melempem. Tidak ada kritis-kritisnya lagi dan seperti tidak peduli dengan berbagai persoalan negara," kata LaNyalla.

Dijelaskan LaNyalla, mahasiswa itu elemen penting yang mampu mengubah negara ini. Kalau mahasiswa sudah tidak lagi kritis artinya negara ini tidak ada perbaikan.

"Perubahan-perubahan besar bangsa itu selalu diawali oleh daya kritis mahasiswa. Lewat demo-demo dan lain-lain. Tapi sekarang apa yang terjadi? Tidak ada action lagi dari mahasiswa. Padahal kondisi bangsa ini sedang tidak baik-baik saja," ujarnya.

Salah satu persoalan bangsa yang harus dikritisi mahasiswa, lanjut LaNyalla adalah Presidential Threshold 20 persen. Dimana PT 20 persen adalah akal-akalan dari partai politik.

"Kedaulatan negara itu berada di tangan rakyat, bukan partai politik. Sekarang ini kan kekuatan parpol sangat besar. Mereka yang menentukan penentu wajah dan arah perjalanan bangsa. Kondisi ini yang harus ditentang oleh mahasiswa," katanya.

Sementara itu, Koordinator Presidium Nasional BEM PTMI, Nadief RH menjelaskan pihaknya akan berusaha mengkonsolidasi kekuatan lagi untuk atur strategi dalam mengkritisi kondisi bangsa ini.

"BEM PTMI akan atur strategi dahulu untuk kemudian melakukan aksi," kata Nadief yang juga menjelaskan bahwa aliansi BEM PTMI terdiri dari 170 perguruan tinggi Muhammadiyah.