Prabowo: RI Harus Miliki Sistem Pertahanan yang Kuat

Agung Nugroho | Minggu, 07 Januari 2024 - 20:35 WIB
Prabowo: RI Harus Miliki Sistem Pertahanan yang Kuat
Calon presden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2023). Dok: Tamgkapan layar youtube KPU RI
-

Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia harus memiliki sistem pertahanan yang kuat. Ia menilai Indonesia setelah merdeka masih dihadapi intervensi dan adu domba dari pihak luar untuk merebut dan mencuri kekayaan di Indonesia.

Ia pun sempat menyinggung serangan capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang menyinggung food estate sebagai bagiah dari ketahanan pangan, yang dinilai gagal.

“Mungkin ada yang asal bicara tanpa data ya kan mungkin didorong oleh ambisi yang menggebu-gebu sehingga tidak objektif,” kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2023).

"Saya sebagai Menteri Pertahanan berpegang pada doktrin, kepada strategi nasional atas dasar kepentingan bangsa dan negara Indonesia," sambungnya.

Prabowo berkeyakinan, hanya dengan pertahanan yang kuat maka bangsa Indonesia akan dihormati dan dapat menjaga kepentingan nasional di mata dunia.

Menurut Prabowo, pertahanan merupakan hal yang penting untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal itu, kata dia, tercantum sebagai dasar negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).

"Kembali kepada dasar kita, tujuan nasional yang tercantum dalam UUD kita dan Pembukaan UUD 1945, tercantum sangat tegas bahwa tujuan nasional kita yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Jadi, fungsi dari negara yang pertama adalah melindungi, berarti pertahanan," tutur dia.

Di sisi lain, ia menyebut Indonesia merupakan negara yang kaya. Untuk itu, Prabowo menekankan bahwa kekayaan negara perlu dijaga dan dikelola agar rakyat bisa hidup, mempunyai pekerjaan yang layak, dan kekayaan negara tidak lagi diambil oleh asing.

"Kita memahami negara kita sangat besar, sangat kaya, ratusan tahun negara-negara dari jauh datang ke Nusantara ini, untuk intervensi, untuk mengganggu, untuk adu domba dan untuk mencuri kekayaan kita, sampai kita merdeka, kita pun harus berhadapan dengan kekayaan alam kita diambil dengan murah," ujar Prabowo.