Tuduhan Korupsi Mirage dan PT TMI, Wamenhan Tegaskan itu Fitnah

Agung Nugroho | Senin, 12 Februari 2024 - 18:24 WIB
Wamenhan Herindra menegaskan bahwa informasi tuduhan Kemhan telah melakukan korupsi tersebut adalah sesat, fitnah, dan hoax. Jika terus dikembangkan,lanjut kata Wamenhan maka informasi sesat ini dapat memperlemah upaya Kementerian Pertahanan dalam merancang sistem kekuatan pertahanan Republik Indonesia

Tuduhan Korupsi Mirage dan PT TMI, Wamenhan Tegaskan itu Fitnah
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra merespon tuduhan bahwa pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah melakukan korupsi dalam pembelian pesawat tempur Mirage dari Qatar dan beredar juga informasi yang menuding PT TMI berada di balik pembelian alutsista. Dok:Kemhan RI
-

Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra merespon tuduhan bahwa pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah melakukan korupsi dalam pembelian pesawat tempur Mirage dari Qatar dan beredar juga informasi yang menuding PT TMI berada di balik pembelian alutsista.

Menanggapi hal tersebut Wamenhan Herindra menegaskan bahwa informasi tuduhan Kemhan telah melakukan korupsi tersebut adalah sesat, fitnah, dan hoax. Jika terus dikembangkan,lanjut kata Wamenhan maka informasi sesat ini dapat memperlemah upaya Kementerian Pertahanan dalam mErancang sistem kekuatan pertahanan Indonesia.

“Sering terjadi, informasii sesat ini dikembangkan oleh pihak tertentu dalam proses diplomasi alutsista Indonesia. Kami di Kementerian Pertahanan menyayangkan upaya-upaya fitnah dan pelemahan tersebut. Kami menghimbau kepada semua pihak untuk tidak mengorbankan kepentingan nasional hanya demi kepentingan politik sesaat. Stop penyebaran informas sesat, fitnah dan hoax,” ujar Wamenhan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Dia juga menjelaskan secara faktual rencana pembelian Mirage 2000-5 belum terjadi karena alasan keterbatasan ruang fiscal dan Kementerian Pertahanan tetap fokus berusaha mencari pesawat tempur terbaik yang tersedia untuk menjaga wilayah udara Indonesia.

“Salah satunya adalah adalah Rafale Dassault dari Perancis, yang akan segera hadir secara bertahap ke Indonesia. Pesawat tempur ini akan menjadi bagian yang memperkuat sistem pertahanan udara Indonesia. Tidak ada kontrak pengadaan alutsista antara Kementerian Pertahanan dan PT TMI.

Dia Kembali menegaskan Karena semua informasi tersebut adalah hoax dan fitnah, dan mendegradasi upaya penguatan pertahanan Indonesia, serta merugikan Kementerian Pertahanan, namun telah disebarkan secara massif oleh beberapa pihak, baik melalui sosial media, dan situs-situs online dengan berbagai tuduhan yang tak berdasar, maka Kementerian Pertahanan akan melakukan langkah hukum terhadap penyebaran fitnah dan hoax yang menyangkut Kementerian Pertahanan.

“Kementerian Pertahanan dibawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan tetap berkomitmen untuk memperkuat pertahanan demi melindungi seluruh rakyat Indonesia. Saya atas nama Kementerian Pertahanan mengucapkan terimakasih kepada Hotman Paris Hutapea 911 atas asistensi hukumnya,” pungkas Wamenhan.