Suku Naju'u Hibah Lahan untuk Bangun Sekolah Kristen di Pelosok NTT

Fuad Rizky Syahputra | Kamis, 22 Februari 2024 - 12:57 WIB
Suku Naju'u dari desa Labodei, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua memberikan hibah tanah adat seluas 10.400 meter persegi kepada Ditjen Bimas Kristen Kemenag. Tanah hibah ini akan digunakan untuk penyediaan fasilitas pendidikan SMA Kristen (SMAK).

Suku Naju'u Hibah Lahan untuk Bangun Sekolah Kristen di Pelosok NTT
Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung (kiri), Menag Yaqut Cholil Qoumas (tengah), dan Kepala Suku Naju'u Banga Ropa (kanan)
-

Jakarta - Suku Naju'u dari desa Labodei, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua memberikan hibah tanah adat seluas 10.400 meter persegi kepada Ditjen Bimas Kristen Kemenag. Tanah hibah ini akan digunakan untuk penyediaan fasilitas pendidikan SMA Kristen (SMAK).

Hibah tersebut secara simbolis diserahkan Kepala Suku Naju'u Banga Ropa kepada Dirjen Bimas Kristen Kemenag Jeane Marie Tulung di Kantor Pusat Kemenag, Jalan Thamrin, Jakarta. Turut menyaksikan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Terima kasih Pak Kepala Suku yang telah menghibahkan tanahnya untuk SMAK. Mudah-mudahan ini bermanfaat dan ini sekaligus mengiringi komitmen kita semua dalam memberikan kesempatan yang sama kepada umat dalan mendapatkan pendidikan agama," ungkap Menag, Rabu (21/2/2024).

Kepala Kemenag Kabupaten Sabu Raijua, Alexander menjelaskan bahwa, hadirnya SMAK ini menjawab kebutuhan masyarakat untuk menikmati akses pendidikan tingkat menengah. "Masyarakat di sana jauh dengan akses SMA yang ada. Di satu kecamatan itu hanya ada satu SMA, yang dari titik itu harus menempuh jarak sampai 15 kilometer," jelasnya.

"Sekarang sudah dibangun sementara dua ruang kelas yang didanai dari Ditjen Bimas Kristen untuk pembangunan SMAK di Kecamatan Sabu Timur. Letaknya terselatan dari negara Indonesia, dikategorikan ke daerah 3T. Sudah ada 70 lebih anak yang belajar disana," kata Alexander.

Kepala Suku Naju'u Banga Ropa menceritakan bahwa program Bimas Kristen yang ingin mengembangkan pendidikan keagamaan menjadi motivasi Suku Raju'u untuk penyediaan fasilitas pendidikan SMAK. "Awal mula kami mau ada sekolah di sana karena kami melihat Bimas Kristen punya program membangun sekolah keagamaan, disitu kami tangkap peluangnya," ungkapnya.

Menurut Banga Ropa, di generasinya banyak anak-anak di Kecamatan Sabu Timur yang mengalami putus sekolah, sehingga rata-rata hanya lulusan SMP. "Hibah tanah seluas 10.400 meter untuk membangun SMAK ini kami lakukan semata-mata untuk generasi penerus kami," tuturnya.

"Sudah banyak bantuan dari Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua. Harapan membangun sekolah kini bukan sekedar harapan, tapi sudah diwujudkan oleh Kemenag. Jika Kementerian Agama membutuhkan lahan lagi untuk membangun entah itu asrama atau perguruan tinggi negeri, kami siap memberikan lahan kami lagi," tambah Banga Ropa.

Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kemenag NTT, Bobby Oktavianus menerangkan, sekarang sudah ada empat sekolah keagamaan Kristen di NTT yang keempatnya sedang menunggu status penegerian.