Jakarta - Baru-baru ini heboh KUA (Kantor Urusan Agama) jadi tempat pernikahan semua agama, ada yang pro dan kontra, namun kini Kementerian Agama (Kemenag) tengah siapkan regulasi dan desain programnya.
Terkait KUA akan dijadikan tempat pernikahan semua agama, Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag, Zainal Mustamin mengatakan, pihaknya tengah siapkan regulasi, infrastruktur, sumber daya manusia, hingga program Bimbingan Perkawinan Lintas Agama.
"KUA ke depan menjadi pusat layanan keagamaan. Karenanya, Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah sedang menyiapkan desain program Bimbingan Perkawinan Lintas Agama," ujarnya kepada wartawan.
Penambahkan bimbingan pernikahan merupakan hak pengantin, termasuk non muslim oleh karena itu KUA ke depannya akan jadi pusat pelayanan keagamaan. Menurutnya dengan adanya bimbingan pernikahan semua agama di KUA, diharapkan kualitas ketahanan keluarga Indonesia akan meningkat.
"Kementerian Agama (Kemenag) bertanggungjawab secara moral untuk meningkatkan kualitas ketahanan keluarga, baik keluarga Muslim maupun non Muslim," ungkapnya.
Lebih lanjut Zainal mengungkap, pihaknya akan menggandeng Penyuluh Agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Masing-masing Penyuluh Agama akan memberi Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin sesuai agamanya.
"Akan ada asesmen yang dilakukan. Direktorat KUA memberi bimbingan kepada pengantin dengan melatih Penyuluh Agama masing-masing Direktorat Jenderal Bimas Islam, Hindu, Buddha, Konghucu, Kristen, dan Katolik. Mereka memberi bimbingan pada calon pengantin dengan perspektif teologis masing-masing agama," jelasnya.
Sementara itu, Kasubdit Bina Keluarga Sakinah Kemenag, Agus Suryo Suripto mengatakan praktik program Bimbingan Perkawinan Lintas Agama telah dilakukan di beberapa KUA yang ada di Indonesia.
"Sudah ada Bimbingan Perkawinan Lintas Agama di Kintamani, Bangli, Bali. Bimbingan Perkawinan dilaksanakan oleh Penyuluh Agama Hindu. Di Bangka Belitung juga sudah ada Penyuluh Agama Konghucu yang memberi Bimbingan Perkawinan," ujar Suryo.
Selanjutnya Suryo meyakini, ke depan, program Bimbingan Perkawinan Lintas Agama akan berjalan optimal di KUA.
"Meski belum dilakukan KUA secara formal, tapi embrio program itu sudah ada, dan itu bisa dilakukan di KUA seluruh Indonesia," jelasnya.