RI Minta Dukungan dari Selandia Baru untuk Percepat Aksesi OECD

Kiki Apriansyah | Kamis, 02 Mei 2024 - 18:17 WIB
Indonesia juga meminta dukungan konkret dari Selandia Baru untuk mempercepat proses aksesi ke OECD

RI Minta Dukungan dari Selandia Baru untuk Percepat Aksesi OECD
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Selandia Baru Todd McClay di sela Pertemuan Tingkat Menteri OECD di Paris, Prancis, Rabu (1/5/2024). Dok: Kemenko Perekonomian
-

Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Selandia Baru Todd McClay di sela Pertemuan Tingkat Menteri OECD di Paris, Prancis, Rabu (1/5/2024)

Dalam pertemuan tersebut, pihak Selandia Baru menyampaikan dukungannya atas aksesi Indonesia ke OECD. Menteri Perdagangan Selandia Baru juga menganggap masuknya Indonesia ke OECD akan membawa nilai tambah bagi Indonesia dan tentunya OECD itu sendiri.

Menko Airlangga sampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengintegrasikan kebijakan transformasi ke dalam Peta Jalan (Roadmap) Aksesi OECD.

“Indonesia juga meminta dukungan konkret dari Selandia Baru untuk mempercepat proses aksesi ke OECD,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Sementara itu Mendag McClay juga mengapresiasi hubungan dagang dan ekonomi yang sangat baik. Ia juga sampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Indonesia sebagai Chair ASEAN tahun lalu seraya menekankan arti penting RCEP bagi Selandia Baru.

Terkait isu bilateral, kedua pihak berharap bahwa masing-masing Pemerintah bisa terus tingkatkan upaya memperdalam perdagangan, khususnya untuk produk holtikultura seperti buah. Diakui bahwa impor produk buah yang sudah bersertifikasi dari Indonesia berkontribusi dalam diversifikasi produk bagi masyarakat Selandia Baru. Di sisi lain, kedua pihak sepakat bahwa hambatan terhadap akses pasar produk hortikultura harus diatasi secara konkret.

Dalam hal ini, Indonesia sampaikan perkembangan terkait aspek karantina dalam aturan impor yang baru. Menko Airlangga juga sampaikan potensi peningkatan permintaan di Indonesia mengingat Pemerintah mendatang akan menggalakkan program susu gratis.

Pertemuan tersebut juga membahas perkembangan Memorandum of Understanding (MoU) Halal. Indonesia dan Selandia Baru telah menandatangani MoU antara BPJPH dan MPA Selandia Baru, serta perjanjian Pengakuan Timbal Balik (MRA) dengan tiga Badan Sertifikasi Halal Terakui (LHLN) Selandia Baru pada November 2023. MoU ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memfasilitasi produk halal Selandia Baru masuk ke pasar Indonesia.

Kedua menteri juga sepakat untuk intensifkan kerja sama dalam forum Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dan Selandia Baru akan mendukung Indonesia dalam proses bergabungnya ke CPTPP guna perluas akses pasar diluar kawasan Indo-Pasifik.

Pada kesempatan ini Menko Airlangga didampingi oleh Wakil Menteri Perdagangan, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Amerika dan Pasifik.

Editor: Agung Nugroho